SuaraJawaTengah.id - Seorang guru agama di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Batang diringkus polisi karena mencabuli para siswinya. Jumlah korban mencapai puluhan.
Oknum guru tersebut bernama Agus Mulyadi (33). Dia ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Batang setelah perbuatannya terbongkar dari cerita sejumlah korban ke orang tuanya masing-masing.
Sebelum dilaporkan ke polisi, para orang tua korban juga sempat mendatangi sekolah dan menggeruduk rumah pelaku.
Kasatreskrim Polres Batang AKP Yorisa Prabowo mengatakan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku," katanya, Selasa (30/8/2022).
Yorisa menyebut ada enam korban yang sudah melaporkan perbuatan bejat pelaku. Namun dari pengakuan pelaku, jumlah korban mencapai puluhan.
"Dari pengakuan pelaku, (jumlah korban) ada 20-an. Kami masih melakukan pendalaman," ujar dia.
Menurut Yorisa, pelaku melakukan perbuatannya di lingkungan sekolah. Modusnya adalah tes kejujuran saat para siswa mengikuti kegiatan OSIS.
Tes tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melakukan pencabulan terhadap korban, di antaranya dipegang-pegang alat kelaminnya. Bahkan ada korban yang sampai disetubuhi.
Baca Juga: 5 Etika yang Harus Kamu Tahu saat Mengirim Pesan pada Guru, Bisa untuk Dosen Juga!
"Pelaku memberikan semacam tes kejujuran. Jadi siswa-siswi yang masuk pengurus OSIS harus dites kejujuran. Secara emosional pelaku mempengaruhi korban sehingga korban menurut keinginan pelaku," ujarnya.
Menurut Yorisa, perbuatan pelaku yang merupakan guru agama berstatus PNS dan menjadi pembina OSIS sudah dilakukan selama tiga bulan.
"Para korban ada yang trauma. Ada yang sampai tidak mau sekolah. Dari PPA (Unit Perlindungan Perempuan dan Anak) sudah melakukan pendampingan psikologis. Kami juga memberi tahu guru-guru agar anak-anak dibantu pemulihannya," ujarnya.
Yorisa menambahkan, pihaknya membuka posko pengaduan dalam penanganan kasus tersebut. Dia mengimbau orang tua siswa yang anaknya turut menjadi korban bisa melapor.
"Kami membuka posko pengaduan sehingga korban-korban lain bisa mengadukan. Identitas kita lindungi. Sejauh ini, secara resmi yang sudah melapor ada enam," ujarnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar