
SuaraJawaTengah.id - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan salah satu upaya pencegahan stunting anak adalah melalui perubahan perilaku serta edukasi bagi masyarakat mengenai hal tersebut.
"Sebab, apabila anak sudah terlanjur stunting, tidak mudah untuk pemulihannya. Karena itulah, langkah pencegahan menjadi sangat penting," kata Harry dikutip dari ANTARA, Kamis (1/9/2022).
Adapun permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak masih menjadi permasalahan mendasar dalam pembangunan.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah berkomitmen mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Sependapat, Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung Marjuki menambahkan, hasil kajian oleh Poltekesos Bandung pun menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang apa itu stunting, apa saja penyebabnya, dan seperti apa bahayanya.
"Untuk itu, kami telah mengintegrasikan pencegahan stunting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, percepatan penurunan stunting merupakan program besar yang membutuhkan kontribusi banyak pihak.
Kemensos RI turut menggandeng Tanoto Foundation melalui kerja sama dengan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) serta Poltekesos Bandung.
Kerja sama dalam upaya percepatan penurunan stunting ini dijalankan melalui pendekatan multidimensional dan penguatan intervensi sensitif.
Baca Juga: Diskominfo Subang Gelar Giat Program Orang Tua Asuh Anak Stunting
Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry, mengatakan, upaya peningkatan kapasitas melalui pelatihan untuk tim tenaga kesehatan pun dilakukan.
"Tim inilah yang nanti akan melakukan pendampingan terhadap keluarga dalam program pencegahan stunting," terangnya.
Selain implementasi dalam pembuatan pedoman hingga materi perkuliahan atau pembelajaran, semua pihak terkait juga menjalankan Aksi Pengubahan Perilaku Cegah Stunting di 8 Desa Sejahtera Mandiri (DSM) dampingan Poltekesos Bandung di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Bukan Cuma Beras, Biaya Sekolah 'Hantui' Warga dan Bikin Inflasi Jateng Rekor Tertinggi 2025
-
Baru Bebas 1 Bulan, Remaja Residivis Bacok 3 Pelajar SMK Muhammadiyah Mungkid
-
BRI Purwodadi Salurkan 60 Paket Pendidikan untuk Anak-anak YBMI
-
Jateng Incar Investor! BRI Siap Gelar Karpet Merah Lewat Layanan Perbankan Modern
-
Miris! Siswa SD Negeri di Brebes Terpaksa Belajar di Teras Masjid