SuaraJawaTengah.id - Sebagian wilayah Jawa Tengah bagian selatan telah memasuki musim hujan pada dasarian pertama September 2022 menurut peta prakiraan awal musim hujan yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, wilayah Jawa Tengah bagian selatan yang memasuki musim hujan pada dasarian pertama September 2022 meliputi sebagian wilayah barat Kabupaten Cilacap dan sebagian kecil wilayah utara Banyumas.
"Daerah yang diprakirakan memasuki musim hujan pada dasarian pertama September 2022 yakni Dayeuhluhur dan Wanareja di Kabupaten Cilacap serta Baturraden di Kabupaten Banyumas," ujar Teguh dikutip dari ANTARA di Cilacap, Rabu (7/9/2022).
Teguh menjelaskan bahwa di wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas secara umum musim hujan diprakirakan bermula pada dasarian ketiga September 2022. Hanya ada beberapa daerah yang diprakirakan memasuki musim hujan pada Oktober 2022.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Batang Tewaskan 7 Orang, Satu Korban Adalah Warga Kota Bekasi
Daerah yang diprakirakan memasuki musim hujan pada dasarian pertama Oktober 2022 di antaranya Kecamatan Karangpucung dan Nusawungu di Kabupaten Cilacap serta Kecamatan Gumelar, Lumbir, dan Tambak di Kabupaten Banyumas.
Musim hujan juga diprakirakan bermula pada dasarian pertama Oktober 2022 di sebagian besar Kabupaten Kebumen.
Sedangkan di sebagian besar wilayah Purworejo, musim hujan diprakirakan berawal pada dasarian kedua Oktober 2022.
Teguh menjelaskan bahwa sebagian wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah seperti Purbalingga bagian utara, Banjarnegara bagian utara, dan Wonosobo bagian utara juga memasuki musim hujan pada dasarian pertama September 2022.
Dengan demikian, dia mengatakan, wilayah Jawa Tengah bagian selatan maupun pegunungan tengah Jawa Tengah sekarang dalam masa transisi dari musim kemarau menuju musim hujan.
Ia mengimbau warga mewaspadai kemungkinan ada angin puting beliung atau langkisau pada masa peralihan musim.
Berita Terkait
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Keselamatan Berkendara di Tengah Hujan saat Mudik, Mengapa Lampu Hazard Bukan Solusi yang Tepat?
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025