SuaraJawaTengah.id - Ketua Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Hanny Nilasari tak menyarankan pasien cacar monyet menyentuh keropeng yang muncul karena akan lepas sendirinya seiring waktu.
Keropeng muncul setelah pasien memasuki fase erupsi kulit yang didahului adanya bercak merah, kemudian bintil, lenting. Kondisi ini terjadi setelah virus masuk ke tubuhnya dan bertambah banyak.
"Memang waktunya agak panjang biasanya 14-21 hari baru keropengnya lepas dan hati-hati keropeng itu masih punya atau potensial untuk menularkan infeksinya," kata Hanny dikutip dari ANTARA pada Minggu (18/9/2022).
Pasien boleh mandi atau membersihkan tubuhnya, namun tak boleh menggosok bagian keropeng. Hanny membolehkan pasien menggunakan sabun antiseptik atau sabun dengan pelembap.
Baca Juga: Warga Thailand Terjangkit Cacar Monyet Usai dari Qatar, Pemerintah Catat jadi Kasus Kedelapan
Menurut Hanny, keropeng sebaiknya dibiarkan tetap kering dan bila ada tanda-tanda infeksi semisal nanah berlebih atau keropeng berwarna kuning kehijauan, dokter akan memberikan salep sesuai gejala yang muncul.
"Bagusnya ditutup dengan kasa menghindari lesi berkontak dengan kulit (orang lain atau benda) karena transmisi bisa dimungkinkan misal dengan sarung bantal, guling, seprei, handuk," kata dia.
Hanny mengatakan menurut beberapa laporan, kulit yang mengalami keropeng akan memunculkan bekas yang bervariasi seperti hiperpigmentasi atau berwarna gelap hingga bekas luka yang cekung ke dalam.
Namun, ini bisa diobati melalui pengobatan khusus luka. Kulit, kata Hanny, fleksibel dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki strukturnya seiring waktu.
"Jadi dalam 30 hari umumnya hipermegtansinya akan hilang kemudian scar akan hilang. Nanti kalau setelah 30 hari masih ada (bekas) kemudian malah makin memberat tentu harus ke fasilitas kesehatan untuk penanganan scar-nya," saran Hanny.
Baca Juga: Pria Thailand Terinfeksi Cacar Monyet Pulang dari Qatar, Gejala Demam hingga Tubuh Lecet
Dia menambahkan, demi mencegah terkena cacar monyet, orang-orang harus menjaga kebersihan tangannya, tetap menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
"Hand hygiene nomor satu, gunakan masker dan jaga jarak itu tetap menjadi prinsip dari mengurangi kontak dan potensial terjadinya infeksi. Ditambah dengan gaya hidup dan mental sehat," demikian pesan dia.
Berita Terkait
-
Waspada! Wabah Mpox di Afrika Tidak Terkendali, 1.100 Orang Tewas
-
Waspada! Cacar Monyet Melonjak di Australia, Total 737 Kasus
-
Monkeypox Merebak di Afrika, Apa Vaksin Mpox Aman untuk Anak?
-
Jumlah Kasus Cacar Monyet di Filipina Naik, Menteri Kesehatan Bilang Begini
-
5 Pertanyaan Seputar Vaksin Mpox: Bisa Dapat di Mana dan Untuk Siapa?
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Jelang Duel Krusial Lawan Madura United, PSIS Semarang Umumkan Harga Tiket!
-
Pacu Kuantitas Ekspor, Ahmad Luthfi Upayakan Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas
-
Skema One Way di Tol Semarang, Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Grobogan
-
Semarang Jadi Tuan Rumah Pembuka Superchallenge Super Prix 2025