Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 22 September 2022 | 20:58 WIB
Kawasan Desa Karangtengah di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas dikabarkan kembali diterjang banjir, Kamis (22/9/2022) siang sekitar pukul 14.30 WIB. [Instagram @banyumas24jam]

SuaraJawaTengah.id - Dalam kurun waktu dua hari berturut-turut, warga Grumbul Menggala, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas dibuat geram.

Pasalnya jalan desa di kawasan tersebut diterjang banjir bandang saat hujan deras mengguyur.

Kondisi banjir bandang tersebut sempat terekam oleh ponsel warga dan tersebar di media sosial. Beberapa potongan video yang tersebar menggambarkan kondisi derasnya banjir karena kontur jalan turunan bak sungai keruh yang mengalir.

"Banjir, Menggala pertelon dadi kali membanjiri rumah warga. Akibat proyek BPTU mbludak," kata seseorang dalam potongan video yang tersebar.

Baca Juga: Sejumlah Kecamatan di Padang Pariaman Terendam Banjir, Ratusan Kepala Keluarga Dievakuasi

Dalam potongan video lain yang berdurasi 30 detik nampak warga tengah mengevakuasi pot di halaman rumahnya yang nyaris hanyut diterjang banjir bandang.

"Banjirnya parah ini yakin. Innalillahi wa innailaihi rojiun," teriak seorang perempuan di potongan video tersebut.

Oleh sebabnya, setelah kondisi banjir surut warga ramai-ramai langsung menggeruduk kantor Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi yang ada di atas permukiman warga.

Kedatangan mereka untuk meminta pertanggungjawaban karena jalan menuju tempat wisata Curug Cipendok di dusun mereka diterjang banjir pada Kamis (22/9/2022).

Seorang warga Desa Karangtengah, Ripto Sudarmo menjelaskan terdapat dua embung di wilayah itu. Namun satu embung kondisinya sedang dinormalisasi. Karena hanya satu embung yang berfungsi, tidak kuat menampung volume air.

Baca Juga: Musim Sedang Transisi ke Penghujan, Warga Bandung Diminta Waspada Bencana Alam

"Luapan air dari embung mengalir deras ke bawah melalui selokan hingga meluap ke jalan," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (22/9/2022).

Menurutnya kondisi seperti ini baru pernah terjadi pada tahun ini. Meski tidak sampai masuk ke permukiman warga, dirinya meminta ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten karena banyak warga yang khawatir.

"Tadi hujan deras dari jam satu iang. Terus mulai banjir sekitar pukul setengah tiga sore. Baru pernah terjadi sih ini. Dari dulu tinggal di sini belum pernah banjir," terangnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho membenarkan adanya peristiwa banjir bandang ini. Ia menjelaskan penyebab peristiwa banjir dikarenakan adanya pengurasan dan normalisasi embung.

"Untuk kejadian kemarin, penyebabnya adalah BPTU Sapi melakukan pengurasan dan pendalaman bak tampung kotoran sapi dengan cara penyodetan (mengalirkan air ke saluran lain)," jelasnya.

Menurutnya, saat hujan terjadi, tiba-tiba debit air mengalami peningkatan masuk kedalam bak penampungan sehingga terjadi air keluar tidak terkontrol yang menyebabkan banjir bandang terjadi di wilayah tersebut.

"Kemungkinan untuk kejadian sore ini masih ada hubungannya dengan kejadian kemarin," lanjutnya.

Pihaknya hingga kini masih mendata laporan dampak banjir bandang tersebut. Ia mengklaim air tidak sampai masuk ke rumah warga.

"Sampai informasi masuk terakhir, luapan baru berdampak pada akses jalan yaitu menyebabkan aspal terkelupas. Sekarang sedang dalam penanganan oleh UPT PU Cilongok," tuturnya.

Berdasarkan laporan yang diterima, air sudah mulai surut sejak pukul 17.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More