Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Senin, 26 September 2022 | 17:05 WIB
Di Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban terdapat makam yang disakralkan masyarakat setempat. Konon, itu makam mertua Ronggolawe. [bloktuban]

SuaraJawaTengah.id - Di Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban terdapat makam yang disakralkan masyarakat setempat. Konon, itu makam mertua Ronggolawe.

Berangkat dari kepercayaan masyarakat setempat, Pemerintah Desa Pakis kini menelusuri silsilah dan cerita tentang bagaimana mertua Ronggolawe dapat sampai ke Desa Pakis.

Makam itu berada di sekitar Bukit Lei dan saat ini telah ditata untuk memudahkan peziarah.

Penduduk bersama pemerintah desa seetmpat rutin menggelar tahlilan pada Kamis malam. Sedangkan kegiatan sedekah bumi di Pakis diperingati setiap Jumat pahing.

Baca Juga: Mengapa Situs Watesumpak Dulu Diyakini Jadi Pemukiman Kaum Bangsawan Zaman Majapahit?

Muin (48) seorang warga Desa Pakis  mengatakan sejak dulu masyarakat mempercayai bahwa mertua Ronggolawe disemayamkan di makam itu.

“Makam tersebut adalah makam dari mertua dari Ronggolawe itu memiliki nama Islam yaitu Abdul Rohim. Sedangkan satu lagi adalah Singo Joyo yang juga merupakan pengawal dari Abdul Rokhim. Mertua Ronggolawe merupakan seorang muslim yang berasal dari kerajaan Majapahit,” kata Muin kepada BlokTuban.com, Senin (26/9/2022).

Muin menyebut munculnya makam mertua Ronggolawe memiliki sejarah panjang. Dia mengatakan kala itu, hujan lebat mengguyur Desa Pakis selama berhari-hari dan akhirnya sebuah makam muncul.

Tak hanya satu makam saja yang muncul setelah hujan lebat, diperkirakan ada puluhan makam. Muin mengaku kurang mengetahui tahun berapa makam-makam itu muncul karena dia hanya mendapatkan cerita lisan dari pendahulunya.

"Dulu di area makam itu lahan kosong," katanya.

Baca Juga: Kawasan Situs Watesumpak Dulunya Diduga Pemukiman Kaum Bangsawan Zaman Kerajaan Majapahit

Setelah muncul, makam tersebut sempat rusak nisannya karena terdapat pohon tumbang. Merasa prihatin dengan kondisi makam, akhirnya warga bersama ahli spiritual setempat kembali membenahi nisan makam seperti sedia kala.

"Makam Pakis sendiri tak hanya disakralkan oleh warga Pakis saja, tetapi juga warga Desa Menyuyur," kata dia.

Kepala Desa Pakis Mukhlis menjelaskan wisata religi merupakan salah satu potensi yang akan dikembangkan. Sampai sekarang, kawasan makam mertua Ranggalawe juga disebut dengan makam Pakis sebab dipercaya warga sebagai pembuka desa.

“Makan Pakis merupakan orang tertua di Kabupaten Tuban serta yang babat desa,” kata dia.

Load More