SuaraJawaTengah.id - Mantan Dokter PSIS Semarang, Mufidah turut menyoroti tragedi kematian ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang.
Melalui akun TikToknya, Dokter Mufidah menyampaikan bela sungkawa kepada korban meninggal dalam kerusuhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
"Innalillahi wa innalillahi rojiun, saya dokter Mufidah turut berbela sungkawa dan berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa Arema FC melawan Persebaya Surabaya," buka Dokter Mufidah dikutip pada Senin (3/10/2022).
"Semoga kejadian tersebut tidak akan pernah terulang lagi di dunia sepak bola Indonesia," sambungnya.
Baca Juga: Aremania soal Tragedi Kanjuruhan: Ini Pembantaian, Ditembaki Gas Air Mata, Pintu Ditutup
Kemudian perempuan kelahiran Kendal ini menerangkan bahaya yang timbulkan dari gas air mata yang disemprot aparat keamanan dalam menangani kericuhan suporter.
Menurut Dokter Mufidah gas air mata terdapat tiga jenis diantaranya, chroloacetophenone (CH), o-cloro-benzylidene (CS), dan terakhir oleoresin capsium (OC).
"CN dan CS jika diledakkan dalam dekat akan menimbulkan gangguan pada mata. Serbuknya dapat melukai mata, dapat menyebabkan peradangan pada konjungtiva, mengiritas kornea mata dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan," ungkapnya.
Sedangkan gas air mata jenis OC, menurut Dokter Mufidah dapat menimbulkan mata bengkak, menimbulkan jaringan baru atau pembuluh darah baru pada kornea yang seharusnya jernih.
Dokter Mufidah mengakui jika gas air mata juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan paling parah bisa menyebabkan kematian.
"Jika gas tersebut terhirup maka akan menyebabkan hidup berair rinore dan menyebabkan rasa terbakar di tenggorokan serta rasa terbakar di dada, dada nyeri, sesak nafas," ucap Dokter Mufidah.
"Dalam kasus yang parah paparan gas air mata dengan konsentrasi tinggi dan dalam jangka waktu relatif lama dapat menyebabkan gagal nafas dan menyebabkan kematian," tandasnya.
Sebelumnya, suporter Aremania menyoroti penggunaan gas air mata yang dilakukan aparat keamanan di dalam Stadion Kanjuruhan.
Sebagai respons atas tragedi Kanjuruhan, ribuan Aremania berkumpul di Jalan Semeru Kota Malang, Minggu (2/10/2022) malam untuk menggelar doa bersama.
Salah satu orator Fanda Ardianto mengatakan, agenda serupa akan terus digelar selama tujuh hari dan menunggu perkembangan proses hukum pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
"Harus ada tersangka. Ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang. Masak satu tersangka saja satu hari gak bisa. Kan gak masuk akal," ujarnya.
Bahkan ia menilai bahwa tragedi di kandang Singo Edan julukan Arema FC tersebut sebagai bentuk aksi pembantaian.
"Kalau di Peru itu kecelakaan, bencana karena tribun jatuh. (Sedangkan) di Indonesia ini pembantaian. Gimana gak dibantai, ditembaki gas air mata tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang meninggal, banyak anak kecil," ujarnya.
Terkait advokasi bagi korban, lanjut dia, pihaknya juga telah menggandeng kuasa hukum atau pengacara.
"Kami akan terus mengawal proses hukum dan mendorong keadilan ditegakkan seadil-adilnya," tegasnya.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
-
Dor Dor Dor! Aparat Bubarkan Massa Pelajar Tolak Makan Bergizi Gratis di Wamena Pakai Gas Air Mata
-
Bentrok Hizbullah vs Tentara Lebanon di Bandara Beirut, Gas Air Mata Berhamburan!
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
-
Polri Rahasiakan Informasi Pengadaan Gas Air Mata, ICW: Jelas Mengada-ada dan Bertentangan dengan Prinsip Transparansi
-
Kaleidosskop 2024: Kekerasan Polisi Berulang, Mulai dari Kematian Bocah Afif hingga Penembakan Gamma
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia