SuaraJawaTengah.id - Olahraga aerobik yang biasanya dilakukan dalam intensitas rendah dalam durasi lama bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung, kata spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC.
"Olahraga ini mudah dilakukan, seperti jalan cepat, bersepeda atau berenang," kata dokter Vito dikutip dari ANTARA pada Rabu (5/10/2022).
Olahraga aerobik dilakukan dengan gerakan berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang atau berkelanjutan. Selain berjalan cepat, bersepeda dan berenang, olahraga yang bisa dilakukan meliputi lari santai atau jogging hingga lari dalam intensitas sedang.
Olahraga aerobik bisa dilakukan secara rutin tiga hingga lima kali setiap pekan. Durasi olahraga setiap pekan yang dianjurkan adalah 150 menit, bila olahraga dijadwalkan lima hari dalam sepekan, maka durasi per hari adalah 30 menit.
Baca Juga: Jumlah Penyakit Jantung Meningkat di Indonesia, IDI Kepri Sebut Penyebabnya karena Kebiasaan Ini
Waktunya dapat disesuaikan dengan rutinitas setiap orang, baik itu pagi, siang, sore atau malam hari.
"Tiap hari juga enggak apa-apa kan bukan olahraga yang memberatkan," kata Vito.
Olahraga lainnya yang tak kalah penting adalah angkat beban dengan anjuran dua kali sepekan. Angkat beban bermanfaat dalam memperbaiki postur dan memperkuat otot yang berguna dalam latihan aerobik.
Di tengah pandemi, masker tetap dipakai untuk olahraga intensitas ringan dan sedang. Agar terbiasa berolahraga memakai masker, berlatihlah secara rutin dan bertahap agar fungsi sistem pernapasan meningkat.
Bawa masker cadangan ketika berolahraga karena keringat yang membasahi masker akan menyulitkan pemakai dan mengganggu fungsi masker, mengganggu sistem pernapasan dan sirkulasi.
Baca Juga: 5 Orang yang Tidak Boleh Makan Daging Merah Terlalu Sering
Berdasarkan data dari WHO, penyakit jantung masih merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia.
Berita Terkait
-
Mahasiswi Brawijaya Ciptakan Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung, Juara Samsung Solve for Tomorrow 2024
-
Bahaya Berdiri Terlalu Lama, Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung?
-
Cegah Penyakit Jantung Sejak Muda, Ini Pentingnya Cek Kolesterol Secara Berkala
-
Penyakit Jantung Ancam Generasi Muda, Ini Cara Menghindarinya
-
Kebiasaan Sepele Tapi Bisa Bikin Kena Penyakit Jantung
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis