SuaraJawaTengah.id - Psikolog lulusan Universitas Indonesia Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd menjelaskan bahwa pola asuh otoritatif dapat diterapkan oleh orang tua karena bermanfaat untuk memberikan dukungan dan mengasah perkembangan maupun potensi sang buah hati.
Authoritative parenting atau pola asuh otoritatif merupakan cara mendidik di mana orang tua memberikan pengasuhan yang mendukung dan responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan anak, namun tetap memberi batasan yang tegas.
"Pengasuhan yang paling bagus itu yang otoritatif. Jadi sebenarnya orang tua itu harus mengerti karakter anak dulu. Jadi karakter anak beda, pendekatan kita beda. Kedua, orang tua baiknya juga harus melihat potensi anak. Jadi anak itu pintarnya di mana," kata Rosdiana dikutip dari ANTARA pada Sabtu (8/10/2022).
"Ini penting banget karena zaman sekarang ini persaingan akan semakin ketat. Jadi sebagai orang tua harus beneran tahu anak punya potensi di bidang mana. Jadi itu yang dikembangkan sehingga anak berkembang penuh sesuai dengan potensinya," sambungnya.
Baca Juga: Ajak Bayi 2 Bulannya Main Trampoline, Pola Asuh Ria Ricis Jadi Kena Kritik Warganet Lagi
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa mengenali karakter anak juga penting. Sebab dengan mengetahui karakter anak, orang tua juga dapat memahami cara berkomunikasi dengan anak. Tak hanya itu, Rosdiana juga menjelaskan bahwa orang tua perlu tahu setiap perkembangan anak.
"Kalau karakter itu, orang tua jadi bisa memahami bagaimana berkomunikasi dengan anak. Orang tua juga perlu tahu tahapan perkembangan anak. Karena di setiap tahapan perkembangan anak, di tiap usianya ada tugas-tugas yang harus diselesaikan. Dia harus bisa," jelasnya.
"Misalnya kapan anak harus mandiri, kapan anak bisa mengambil keputusan, kapan anak harus ada prestasi di bidang yang dia kuasai. Ini orang tua juga harus tahu supaya di setiap tahap perkembangan, tugas perkembangan anak bisa terselesaikan dengan baik," tambah Rosdiana.
Lebih dalam, Rosdiana memaparkan bahwa pola asuh tidak memiliki hubungan dengan kemajuan teknologi. Jenis-jenis pola asuh yang ada ialah Otoritatif, Permisif dan Otoriter. Jenis pola asuh ini sudah ada sejak sebelum adanya kemajuan teknologi.
Ia menambahkan, kemajuan teknologi harusnya dimanfaatkan orang tua untuk memperluas pengetahuan terkait gaya dan manfaat pola asuh, tumbuh kembang anak, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak, Orang Tua Bisa Lakukan 4 Tips Berikut
"Jadi perkembangan teknologi dengan pola asuh bukan tidak berkesinambungan. Harusnya, dengan perkembangan teknologi ini bisa membuat orang tua lebih dapat informasi yang luas tentang bagaimana cara mengasuh anak," imbuhnya.
Jika orang tua ingin mengubah pola asuh menjadi otoritatif, Rosdiana menyarankan agar orang tua lebih dulu untuk mencari tahu penyebab utama mengapa sebelumnya menerapkan pola asuh permisif atau otoriter. Dengan demikian, orang tua dapat menyadari dan perlahan mengubah diri agar menerapkan pola asuh otoritatif.
"Kalau ingin mengubah pola asuh itu, yang mudah banget dilakukan oleh orang tua adalah belajar. Jadi tambah dulu pengetahuannya, kenapa dia enggak boleh otoriter, kenapa dia enggak boleh permisif, dia belajar dulu. Sebenarnya yang pertama-tama harus dia lakukan adalah ubah dirinya dulu," papar Rosdiana.
"Kenapa dia otoriter? Kenapa dia permisif? Itu yang harus orang tua sadari dulu apakah karena dia ngerasa bahwa dulu dia dipaksa-paksa sehingga sekarang dia mau kasih semua ke anaknya. Makanya jadi permisif. Atau dia ambisius banget, ada hal-hal yang dia nggak bisa capai jadi anaknya harus capai gitu. Nah itu yang harus disadari. Setelah tahu kenapa, dari situ sebenarnya dia bisa berubah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gisel Akui Ada Perbedaan Cara Asuh Gempi dengan Gading Marten, Apa Saja?
-
Nikita Mirzani Akui Perlakukan Lolly Berbeda dari Dua Anak Laki-lakinya, Penyebab Akhirnya Memberontak?
-
Posting Azura Makan di Atas Kasur, Pola Asuh Aurel Hermansyah Tuai Perbincangan
-
Apa Itu Gentle Parenting, Pola Asuh Rekomendasi Psikolog Untuk Generasi Alfa
-
Sumber Kekayaan Nikita Mirzani vs Raffi Ahmad, Pola Asuh Anak Ramai Dibandingkan
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Waspada Leptospirosis! RSUD Cepu Ingatkan Potensi Wabah di Musim Hujan
-
Sritex Pailit, DPR Kebut Dua UU Lindungi Industri Tekstil dan Pekerja
-
Sahabat-AI: Indonesia Luncurkan Model AI Canggih Berbahasa Indonesia!
-
Tindak Lanjut Debat ke-2, Cagub Ahmad Luthfi Realisasikan Jamban Gratis untuk Warga
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah pada 14-16 November 2024