Budi Arista Romadhoni
Selasa, 11 Oktober 2022 | 10:46 WIB
Ilustrasi KDRT umumnya terjadi karena keinginan salah satu atau kedua pasangan untuk mendapatkan, mempertahankan kekuasaan dan kontrol atas suami atau istri. (visualphotos.com)

"Ini biasanya nggak mungkin selesai kecuali orangnya diterapi. Karena pasti ada sesuatu di baliknya. Jadi menurut saya lihat dua kali deh. Kalau sekali kejadian, kemudian berulang lagi, ya sudah. Itu berarti memang pola," tutur Rosdiana.

"Bisa mengunjungi psikolog atau penasihat pernikahan. Tapi nggak bisa banyak nolong kalau pelakunya nggak ikutan juga. Karena yang suka salah dimengerti orang itu, karena pasangannya salah, terus itu jadi KDRT," pungkasnya.

Load More