SuaraJawaTengah.id - Ahli gizi mengatakan perlunya menerapkan pola gizi seimbang dengan metode 3J yakni jumlah makan, jenis makan dan jadwal makan agar terhindar dari masalah kesehatan.
"Jumlah makan harus sesuai dengan kecukupan, jangan berlebihan. Karena yang berlebihan tidak baik bukan cuma buat tubuh kita tapi juga lingkungan," ujar Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan, dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM dikutip dari ANTARA Selasa (11/10/2022).
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI-Jakarta (PDGKI-Jaya) mengatakan dalam memilih jenis makanan harus diperhatikan komponen zat gizi makro dan mikro seperti karbohidrat jenis kompleks, protein hewani dan nabati, lemak baik, serat, vitamin, mineral dan air.
Selain itu, dr. Ida menyarankan agar mengkonsumsi makanan yang minim proses memasak. Sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung banyak minyak dan juga siap saji.
Baca Juga: Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan Demi Bumi yang Lestari
"Kita harus back to nature, usahakan untuk kembali ke alam yang hijau-hijau. Yang penting mudah, murah dan mampu laksana. Makanlah makanan yang ada di alam dan jangan terlalu banyak proses," katanya.
Metode terakhir adalah mengatur jadwal makan sebanyak lima hingga enam kali dalam sehari. Jadwal makan ini dibagi menjadi tiga makan utama yakni sarapan, makan siang dan makan malam.
Di antara jeda sarapan dan makan siang, dianjurkan untuk mengkonsumsi snack. Begitu juga antara makan siang dan malam perlu ditambahkan camilan sehat.
"Snack itu ngemil jadi harus kecil, separuh dari porsi makan utama. Makan siang menunya komplit, makan malam porsinya harus lebih sedikit dari siang. Porsi makan malam itu seperti sarapan," ujar dr. Ida.
Penerapan 3J dan makanan gizi seimbang harus disesuaikan dengan kondisi tiap orang yang dihitung berdasarkan umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, aktivitas sehari-hari dan kondisi kesehatan.
Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Mulai Usia 20an untuk Mencegah Kanker, Jangan Malas Pakai Sunscreen
Mengkonsumsi makanan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan konsep gizi seimbang dapat menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker dan gagal ginjal yang tiap tahun terus meningkat.
Berita Terkait
-
Ketahui Pentingnya Peran Keluarga dalam Ciptakan Pola Hidup Sehat
-
Gizi Seimbang Bisa Cegah Penyakit Kronis, Ini Penjelasan Dokter
-
4 Cara Pilih Sarapan Sehat dari Ahli Gizi, Praktis dan Cepat!
-
Ulasan Buku Jus Detoks, Menjaga Pola Hidup Sehat dengan Nutrisi Seimbang
-
Untung Banyak, Ini Peluang Bisnis di Balik Gaya Hidup Sehat
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!