SuaraJawaTengah.id - Psikolog sekaligus dosen Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta Sri Juwita Kusumawardhani mengungkapkan bahwa ada banyak aspek yang harus diperhatikan saat memutuskan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
"Banyak, komprehensif sekali. Mulai dari persepsi pernikahan, kesejahteraan individu, hubungan sosial, ekspektasi peran, finansial, hingga kepribadian," kata Wita dikutip dari ANTARA, Jumat (14/10/2022).
Menurut Wita, sebelum menikah pasangan calon pengantin harus memiliki visi dan misi yang sama layaknya membangun sebuah organisasi. Selain itu, pasangan juga sebaiknya memiliki level yang sama dalam berbagai aspek
"Kalau pasangannya mungkin bagus level ibadahnya, tapi satunya tidak. Apakah sama-sama mau menerima? Apakah yang satu mau mengajari dan satunya mau diajari? Kalau tidak kan ini akan jadi sumber konflik," ujar Wita.
"Jadi kalau kita lihat ternyata banyak perbedaannya, berarti harus sudah siap dengan adanya potensi masalah yang terjadi. Kira-kira bagaimana persiapannya untuk mengomunikasikan perbedaan dan menegosiasikannya," imbuhnya.
Wita juga mengatakan penting bagi pasangan untuk saling mengetahui kepribadian masing-masing, mulai dari gaya komunikasi, cara menyelesaikan masalah, hingga ekspektasi kehidupan seksual.
Aspek seksual dikatakan Wita bukan hanya sekadar kepuasan biologis tapi juga meliputi aspek emosionalnya. Pasalnya, menurut dia, ketika pasangan memiliki masalah dalam rumah tangga, sangat mungkin hal tersebut akan mempengaruhi aspek seksual.
"Begitupun kalau ada aspek seksual yang tidak terpuaskan, itu pun akan jadi masalah di rumah tangganya," tambahnya.
Selain itu, ia melanjutkan, pasangan calon pengantin juga harus memahami bahwa seks merupakan kebutuhan kedua belah pihak.
Baca Juga: Resmi! Rizky Billar Ditahan Karena Kasus KDRT yang Dilaporkan Lesti Kejora
Ia juga mengatakan, pasangan yang memutuskan untuk menikah seharusnya adalah orang yang siap mendewasakan diri. Artinya, kedua belah pihak bersedia untuk tumbuh bersama dan bersama-sama menghadapi serta mengatasi permasalahan yang akan terjadi di kemudian hari.
"Pernikahan itu kan bukan senang-senang aja. Pernikahan itu tidak mudah. Pasti ada masalah, entah itu masalah kecil, masalah besar, masalah yang datang dari dalam, bahkan yang datang dari luar," ujar Wita.
"Jadi kalau ekspektasi pernikahan kita kayak kita nonton Disney yang nyanyi-nyanyi, bahagia, ya kamu akan kecewa," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025