Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 19 Oktober 2022 | 23:38 WIB
Ilustrasi - Anak dengan gangguan ginjal. [ANTARA/cc]

SuaraJawaTengah.id - Pencegahan dasar risiko gangguan ginjal akut dapat dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh, yakni menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, MKM mengatakan, sampai saat ini penyebab dari gangguan ginjal akut di Indonesia masih diselidiki, tapi hidup bersih dan sehat bisa menjadi pertahanan awal untuk menjaga diri dari penyakit.

"Sampai saat ini masih dalam tahap melihat lagi penyelidikan apa penyebabnya, apakah ada virus, bakteri atau hal lain, tapi pencegahan ada yang generik, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat," kata Prima dilansir dari ANTARA, Rabu (19/10/2022).

Dengan menjaga gaya hidup sehat dan bersih serta menyantap makanan sehat pada buah hati, orangtua dapat membantu anak terhindar dari berbagai penyakit.

Baca Juga: Imbauan Terbaru IDAI Terkait Gangguan Ginjal Progresif Atipikal (GgGAPA)

Dia mengingatkan orang tua untuk memberikan makanan-makanan sehat, bukan makanan-makanan yang justru memperberat ginjal anak.

"Ginjal adalah organ yang menyaring asupan dalam tubuh, tentu kalau makanan yang masuk sembarangan, kerjanya berat," jelas dia.

Selain itu, dia mengajak orang tua untuk lebih bijak memberikan obat-obatan bila anak sakit. Ikuti anjuran dari dokter dan jangan sembarangan memberikan obat kepada anak.

"Oleh karena itu, (terapkan) perilaku hidup bersih dan sehat secara menyeluruh, tak cukup hanya cuci tangan tapi secara komprehensif," pesan dia.

Kementerian Kesehatan telah menyatakan penyebab terjadinya gagal ginjal akut (Acute Kidney Injury/AKI) belum diketahui dan masih memerlukan investigasi lebih lanjut bersama BPOM, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan pihak terkait lainnya.

Baca Juga: Apotek Dilarang Jual Obat Sirup Ini Kepada Warga, Ini Kata Kemenkes

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Load More