SuaraJawaTengah.id - Kanker payudara menjadi penyakit yang menakutkan. Sebab, penyakit tersebut bisa disebut sangat mematikan jika tak segera dilakukan penanganan yang tepat.
Kampanye soal kanker payudara pun terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ganas tertinggi yang dialami perempuan di Indonesia.
Namun demikian, mari simak mitos dan fakta yang beredar mengenai penyakit yang bisa dicegah melalui deteksi dini ini.
Periksa payudara sendiri hanya untuk perempuan dewasa?
Tidak perlu menunggu sampai tua sebelum berinisiatif untuk memeriksa payudara meski penyakit ini lebih berisiko untuk perempuan yang berumur.
Deteksi dini penting untuk dilakukan demi menekan angka kasus di mana pasien baru datang saat penyakit sudah memburuk. Semakin lambat ditangani, pengobatan pun kian panjang.
Setelah menstruasi, remaja boleh belajar memeriksa payudara sendiri pada hari ketujuh hingga kesepuluh setelah hari pertama menstruasi. Jika ada benjolan, segera periksakan kepada dokter. Pemeriksaan payudara juga bisa dilakukan oleh tenaga medis untuk hasil yang lebih tepat.
Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan USG atau ultrasonografi yang disarankan dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun.
Sementara itu, alat skrining utama yang sangat sensitif dalam mendeteksi adalah mammografi atau mammogram yang ditujukan untuk orang berusia 40 tahun ke atas.
Baca Juga: Yuk, Merajut Knockers untuk Survivor Kanker Payudara!
Bra kawat ada kaitannya dengan kanker payudara?
Anggapan pemakaian bra berkawat dalam menyokong payudara dapat memicu kanker adalah mitos belaka. Sama sekali tidak ada hubungan antara bra dan kanker payudara.
Bra adalah pakaian dalam yang berfungsi untuk menyokong payudara. Apa pun jenis dan bahan bra, semua kembali lagi kepada kenyamanan pemakai.
Ada makanan pemicu kanker?
Ahli mengungkapkan kanker payudara muncul karena berbagai faktor, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa makanan tertentu pasti menyebabkan kanker.
Kendati demikian, setiap orang dapat mengurangi risiko terkena kanker dengan cara menjaga gaya hidup sehat. Salah satunya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dimasak dengan cara menyehatkan. Batasi makanan manis, makanan berlemak serta kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan dibakar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik