SuaraJawaTengah.id - Tumbuh kembang anak harus menjadi perhatian para orang tua. Sebab akan mempengaruhi masa depan sang anak jika tidak terlibat langsung memberikan stimulasi.
Hal itu diungkapkan oleh Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog. Ia mengingatkan para orang tua agar sebisa mungkin melakukan sendiri atau terlibat langsung dalam menstimulasi anak kecuali bila ada keterbatasan-keterbatasan.
Dia mengatakan, keterlibatan orang tua secara langsung penting dalam proses tumbuh kembang anak yang optimal agar dia menjadi pribadi hebat di masa depan.
Dalam hal ini kesehatan mental orang tua khususnya ibu perlu benar-benar menjadi perhatian. Kondisi kesehatan mental ibu, sambung Ratih, dapat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak.
Baca Juga: Rizky Billar Diomelin karena Ngebut di Perumahan, Warganet Bela: Tetangganya Pansos
"Orang tua harus memperhatikan bagaimana kondisi kesehatan. Sehat bukan berarti tidak sakit, tetapi semua vitalitas staminanya optimal," kata Ratih dikutip dari ANTARA pada Jumat (28/10/2022).
Dalam memberikan stimulasi, orang tua memberikan kesempatan pada anak-anak untuk belajar mengoptimalkan apa yang mereka punya, diberi kesempatan berinteraksi dan bereksplorasi dengan dunia luar.
"Itu akan membuka semua jendela dia untuk bisa berkembang daya kognisinya dengan optimal. Di sini, orang tua berperan sebagai mediator, fasilitator yang mengantar dan menemani anak-anak kita," kata Ratih.
Sebelum stimulasi, anak perlu dipastikan sehat salah satunya dengan mendapatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan anak. Ratih mencatat, terkadang orang tua lengah pada potensi malnutrisi yang sifatnya sangat mikro.
"Anaknya kelihatan baik-baik saja, tetapi ternyata ada kekurangan maupun kelebihan asupan nutrisinya yang membuat perkembangan kognitifnya tidak optimal," demikian kata Ratih.
Baca Juga: KSAD Dudung Kukuhkan Wali Kota Medan Bobby Nasution sebagai Bapak Asuh Anak Stunting
Ratih menyebutkan, ada delapan parameter dalam perkembangan kognitif, yakni meliputi perhatian, fokus, daya ingat, kemampuan berbahasa, psikomotor, logika, penalaran, dan pengambilan keputusan.
Pada psikomotor misalnya, yakni melalui gerak anak, orang tua bisa melihat bagaimana perkembangan kognitif mereka. Ini melibatkan gerakan otot besar seperti berjalan, berjinjit, berlari.
Sementara gerakan motorik halus melibatkan jari-jari tangan bagaimana dia memegang alat tulis, mengambil makanan dan memasukkan ke dalam mulut.
"Anak-anak juga bisa kita lihat bagaimana cara dia berlogika, berpikir, melakukan penilaian yang tepat. Sejak usia dini itu bisa kita lihat observasi dan latihkan pada anak-anak. Kita bisa ajak anak mulai mengambil keputusan atas dasar kemampuan dia sendiri misalnya mau makan nasi atau bubur," kata Ratih.
Kemudian, untuk kemampuan lain seperti perhatian yakni bagaimana anak mengarahkan perhatian pada hal tertentu, dapat menyelesaikan tugas, mengingat informasi dan mengekspresikan pikirannya dengan perasaan secara lisan dan perlahan dengan tertulis.
Berita Terkait
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Ulasan Novel Dari Arjuna untuk Bunda, Kisah Luka Seorang Anak
-
Fitri Salhuteru Sentil Nikita Mirzani Saat Hadapi Lolly: Tidak Patut Dilakukan Seorang Ibu
-
Ucapan Hari Guru dari Anak SD yang Menyentuh Hati
-
Mpok Alpa Tak Perlu Pusing Pikirkan Biaya, Bayi Kembarnya Sudah Hasilkan Uang Sejak Masih di Kandungan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias