Budi Arista Romadhoni
Senin, 31 Oktober 2022 | 11:14 WIB
Ilustrasi kesehatan mental. Kesehatan mental belum menjadi perhatian banyak orang. Takut berkonsultasi dengan ahli menjadi kendala menangani gangguan tersebut. (Pixabay/anemone)

2. R - Rencanakan Waktu Istirahat

Ilustrasi istirahat (Pixabay.com)

Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada kondisi mental. Merencanakan waktu untuk istirahat atau tidur pada waktu yang teratur setiap hari akan membantu untuk membawa stabilitas pada kondisi mental seorang individu.

3. A - Afirmasi Diri

Ilustrasi optimis (Pixabay/JillWellington)

Penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang berpikir tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada stabilitas mental seseorang. Ketika seseorang memandang dirinya dan hidupnya secara negatif, maka mereka juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri menggunakan kata-kata yang membuat lebih positif, maka hal ini membuat seseorang lebih optimis.

4. V - Validasi Emosi

Ilustrasi emosi diri (Pexels.com)

Validasi adalah kemampuan mengakui dan menerima berbagai emosi yang dirasakan. Agar mampu memvalidasi emosi diri, diperlukan latihan dan refleksi diri secara rutin. Merefleksikan diri berarti evaluasi dan proyeksi diri di masa mendatang. Dalam validasi diri, refleksi yang akurat dan jujur dapat membantu proses penerimaan diri, namun bila dirasa masih sulit berefleksi, kamu bisa dibantu oleh profesional melalui konseling supaya semakin akurat.

5. E - Ekspresikan Kebaikan

Ilustrasi membantu teman (pexels.com/allan-mas)

Ketika kita berbuat baik, hal tersebut bukan hanya berdampak baik ke orang yang kita bantu, tetapi juga berdampak positif untuk diri kita sendiri. Penelitian menunjukkan ketika membantu orang lain, kita bisa membentuk self-esteem yang lebih sehat karena kita menemukan makna dan menumbuhkan manfaat hidup kita sendiri.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Harus Membaca Novel 13 Reason Why, Kisah Remaja Bunuh Diri

Load More