Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 31 Oktober 2022 | 11:14 WIB
Ilustrasi kesehatan mental. Kesehatan mental belum menjadi perhatian banyak orang. Takut berkonsultasi dengan ahli menjadi kendala menangani gangguan tersebut. (Pixabay/anemone)

"Sejalan dengan misi Maybelline New York untuk mendorong kepercayaan diri, kebebasan berekspresi, serta membuat perubahan di dunia, kami percaya bahwa isu kesehatan mental sangat dekat dan sangat relevan bagi masyarakat. Namun sayangnya, seringkali masih menjadi stigma bagi sebagian kelompok,” kata Carla Mangindaan, Brand General Manager Maybelline Indonesia.

Carla berharap semakin banyak orang yang berani untuk berbagi tentang masalahnya dan mencari bantuan profesional karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Terutama bagi anak muda yang memasuki fase kehidupan yang baru dan menjawab tantangan di fase peralihan dari remaja menjadi dewasa, yang tentunya memerlukan keberanian dan kesiapan mental.

Berikut lima kiat "BRAVE" yang bisa diaplikasikan dalam proses pendewasaan untuk merawat kesehatan mental yang dibutuhkan agar mampu menjadi manusia dewasa yang berfungsi optimal:

1. B - Bangun Kebiasaan Positif

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Harus Membaca Novel 13 Reason Why, Kisah Remaja Bunuh Diri

Ilustrasi kebiasaan positif di pagi hari (pexels.com/PavelDanilyuk)

Memiliki kebiasaan positif dapat dimulai dari sesuatu yang kecil seperti bangun pagi dan olahraga teratur. Kebiasaan positif akan membuat lebih produktif. Dengan memiliki kebiasaan positif yang konsisten, emosi akan menjadi lebih terjaga dikarenakan hati lebih tenang berkat perencanaan yang lebih matang.

2. R - Rencanakan Waktu Istirahat

Ilustrasi istirahat (Pixabay.com)

Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada kondisi mental. Merencanakan waktu untuk istirahat atau tidur pada waktu yang teratur setiap hari akan membantu untuk membawa stabilitas pada kondisi mental seorang individu.

3. A - Afirmasi Diri

Ilustrasi optimis (Pixabay/JillWellington)

Penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang berpikir tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada stabilitas mental seseorang. Ketika seseorang memandang dirinya dan hidupnya secara negatif, maka mereka juga merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri menggunakan kata-kata yang membuat lebih positif, maka hal ini membuat seseorang lebih optimis.

Baca Juga: Menulis Jurnal Syukur, Salah Satu Tips untuk Menjaga Kesehatan Mentalmu

4. V - Validasi Emosi

Load More