SuaraJawaTengah.id - Kepergian Wasroh (37), seorang pria warga RT 06 RW 04 Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas masih menjadi misteri. Pasalnya ia dilaporkan hilang di hutan desa setempat sejak Sabtu (29/10/2022) lalu.
Namun secara mengejutkan Wasroh pulang dalam kondisi selamat pada Kamis (3/11/2022) petang sebelum magrib. Tim relawan gabungan dari warga, petugas kepolisian, dan TNI sudah melakukan pencarian sejak Senin (31/10/2022).
Bahkan petugas kepolisian sampai mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan Wasroh. Namun pencarian tak membuahkan hasil.
Banyak yang mengaitkan kejadian ini dengan peristiwa ghaib. Karena, selama 6 hari dicari, tidak ada jejak yang ditinggalkan dari pria tersebut.
Baca Juga: Bikin Malu Karawang, Wanita Ini Ditangkap Polisi Banyumas Gegara Jadi Maling Motor
Bhabinkamtibmas Desa Karangkemiri, Aipda Agus Riyadi, menjelaskan kepulangan Wasroh terjadi setelah warga menggelar pengajian dan doa-doa oleh warga untuk keselamatannya.
"Jadi malam sebelum (Wasroh) pulang, warga mengadakan pengajian. Lalu sehari setelahnya itu pulang sendiri," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (4/11/2022).
Selama 6 hari menghilang, Wasroh mengaku menyusuri hutan ke hutan tanpa arah dan tujuan. Dalam halusinasinya, ada bisikan ghaib yang memotivasi ia pergi meninggalkan rumah ke hutan.
"Perjalanannya sampai masuk hutan wilayah Krajan, putar balik lagi ke daerah Karangkemiri jadi dia berjalan dari hutan ke hutan dari kebun ke kebun, dan tidurnya pun di hutan," terangnya.
Saat pulang ke rumah, ia masih mengenakan pakaian yang sama ketika pergi. Hanya saja sedikit lembab karena dalam dua hari Desa Karangkemiri diguyur hujan lebat.
Baca Juga: Hampir Sebulan, Pencarian Alwi di Hutan Perbatasan RI-Malaysia Dihentikan
"Dua hari kemarin disini hujan. Tapi Alhamdulillah beliau pulang dengan keadaan sehat," jelasnya.
Berkaitan dengan apa yang dikonsumsi Wasroh selama 6 hari menghilang, Agus menyebut, ia merasa makan di tempat keluarga selama dirinya dinyatakan hilang.
"Dalam ilusinya sejak hilang itu, dia makan di tempat saudara. Tapi tidak logis pakaian yang dikenakan masih sama. Kalau bilang makan di tempat saudara tidak masuk akal, mestinya ia sudah disuruh ganti baju. Saudaranya juga tidak ada yang merasa disinggahi," ujarnya.
Selama 5 pencarian dengan anjing pelacak sudah dilakukan hingga masuk wilayah hutan yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes. Tapi tidak ada tanda-tanda dan jejak dari Wasroh
"Kalau saat pencarian kita sudah sampai perbatasan brebes itu pencarian ke utara, dan hasilnya memang gak ada bahkan sampai mengerahkan anjing pelacak," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karangkemiri, Subur menceritakan kejadian tidak logis yang dialami warganya. Berdasarkan mitos yang diyakini warga setempat, ada sebuah wilayah bernama Salakputih.
"Banyak warga mengira jangan-jangan dibawa dan diajak (alam ghaib). Tapi ia dalam halusinasinya ingin menyendiri pergi dari rumah," katanya saat dihubungi.
Namun kepada Subur, Wasroh mengaku selama 6 hari hanya mengonsumsi satu buah kelapa muda. Berbeda dengan pernyataannya kepada Aipda Agus yang mengatakan makan di tempat saudaranya.
"Selama hilang dia itu hidup di hutan berhari-hari hanya makan satu buah kelapa muda. Pada suatu malam ketika hilang, ia mengaku sempat terjatuh dari tebing dan mau diajak ke sebuah wilayah bernama Alas Hitam," ungkapnya.
Pencarian yang telah dilakukan dengan berbagai upaya akhirnya dengan kesadaran sendiri kembali pulang kerumah kakaknya yang berada di ujung permukiman berbatasan dengan hutan. Sebelum itu warga juga sempat meminta bantuan kepada ahli supranatural.
"Dengan itikad dan ikhtiar Pemdes Warga dan relawan yang sudah membantu kami menggelar doa serta membakar kemenyan. Atas izin Allah, Wasroh akhirnya pulang sendiri dengan alasan ingin pergi mau menitip anak dan istrinya kepada saudara," katanya.
Sepulangnya ke rumah dengan pendekatan persuasif Wasroh langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Secara medis gejalanya itu mengarah ke gangguan jiwa. Prinsipnya seperti itu, karena sebelumnya saya pernah pendekatan disaat sebelum empat kali ini menghilang, tapi belum mau dilaksanakan pengobatan secara medis. Akhirnya tadi pagi sudah kita antar ke RS untuk memastikan kondisi kejiwaannya," tutupnya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Jazz Gunung Slamet 2024: Perkuat Pertumbuhan UMKM di Wanawisata Baturraden
-
Edukasi Para Perangkat Desa, LKPP Gelar Sosialisasi PBJ di Desa di Lingkungan Banyumas
-
Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Banyumas Ricuh, Diduga karena Provokasi Pendukung Paslon Lain?
-
Kericuhan Konser Sahabat Ganjar di Purwokerto Berbuntut Panjang, Polisi Lakukan Ini
-
Konser Sahabat Ganjar Diwarnai Keributan, PDIP Lapor Polisi
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis