Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 November 2022 | 16:30 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima audiensi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (3/11/2022). (KSP)

SuaraJawaTengah.id - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) disebut-sebut bakal menjadi tulang punggung masa depan Indonesia. Sebab, pemerintah saat ini tengah getol mempromosikan produk lokal atau dalam negeri. 

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyampaikan bahwa saat ini Presiden sangat konsen terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan menengah di tengah situasi global yang tidak baik.

"Di tengah situasi global yang tidak menentu, sektor UMKM dan sektor formal maupun informal menjadi penyangga utama. Akan tetapi, alhamdulillah ekonomi kita cukup baik di tengah situasi global yang tidak baik ini," kata Moeldoko dikutip dari ANTARA saat berada di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (9/11/2022).

Menurut dia, ada tiga isu yang dihadapi dalam situasi global ini yaitu ketahanan pangan, energi, dan keuangan. "Di tengah situasi dunia yang kesulitan untuk makan, namun alhamdulillah kita tidak menghadapi situasi seperti itu," katanya.

Baca Juga: Bantu Pelaku UMKM, Chintami Atmanagara Serahkan Duit Sampai Ratusan Juta Rupiah

Isu tentang energi, kata Moeldoko, Indonesia masih bisa menghadapinya  dengan baik dan mengelola dengan baik pula.

"Beberapa saat yang lalu, saya sempat membaca di Prancis dan sejumlah negara lain, pemerintahnya tidak dapat menyiapkan SPBU. Alhamdulillah di Indonesia masih bisa menghadapi situasi itu dengan baik," katanya.

Kemudian untuk isu keuangan global, saat ini dunia sedang menghadapi resesi dengan indikasi inflasi yang tinggi dengan pertumbuhan ekonomi rendah.

"Akan tetapi, kita masih bersyukur pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga masih mencapai 5,79 persen dan inflasi sekitar 4,9 persen," katanya.

Moeldoko mengatakan di tengah situasi global yang tidak baik ini, kenapa masih banyak nelayan yang mengeluh padahal kondisi perekonomian di Indonesia lebih baik dibanding negara lain.

Baca Juga: Ingin Mulai UMKM Minuman Dengan Mudah, Begini Caranya

"Saya tadi mendengar nelayan mengeluh karena harga ikan rendah yang semula mencapai Rp20 ribu kini menjadi Rp10 ribu sampai Rp12 ribu per kilogram. Jawaban saya, harga ikan itu yang menentukan pasar," katanya.

Load More