
SuaraJawaTengah.id - Gala Dinner delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi salah satu sorotan pada forum tersebut, selain rapat-rapat yang membahas isu global.
Ialah Wishnutama Kusubandio, yang mengepalai tim panggung budaya pada jamuan makan di Garuda Wisnu Kencana KTT G20.
Dia menyulap alun-alun utama, Lotus Pond di GWK menjadi panggung untuk menampilkan keberagaman dan keindahan budaya serta alam Indonesia.
"Kadang-kadang yang menempel (berkesan) adalah yang artistik, yang sifatnya kreatif," kata Wishnutama dalam video yang disiarkan di media sosial Sekretariat Presiden, Kamis (17/11/2022).
Baca Juga: Dicecar Soal Blusukan hingga Hasil KTT G20 oleh Jurnalis Asing, Jawaban Lugas Jokowi Jadi Buah Bibir
Kesempatan menyelenggarakan KTT G20, yang mungkin baru bisa terulang 20 tahun lagi, digunakan oleh Indonesia untuk memperkenalkan betapa budaya Tanah Air beragam. Atraksi budaya di GWK pada Selasa (15/11) malam dikemas dalam perpaduan unsur tradisional dan modern, baik untuk tarian dan busana yang dikenakan para penampil, maupun aransemen musik.
"Ada juga 'pop culture' di situ, berbagai macam elemen yang kuat di Indonesia kita coba suguhkan," kata Wishnutama.
Tujuan dari penyelenggaraan panggung budaya saat makan malam itu tidak hanya menghibur para kepala negara, pemerintahan dan organisasi internasional itu terhibur, tapi, juga supaya mereka terkesan dengan Indonesia dengan segala keindahan dan keberagamannya.
Makan malam dan panggung budaya KTT G20 diadakan di Lotus Pond, taman terbuka dengan pemandangan langsung ke patung besar Garuda Wisnu Kencana. Seluruh elemen yang ada di Lotus Pond dimanfaatkan sebagai panggung untuk memperkenalkan Indonesia kepada audiens mancanegara.
Tebing di sekeliling Lotus Pond digunakan sebagai layar, penonton bisa melihat proyeksi video tentang Indonesia di tebing.
Baca Juga: Tak Hanya Cantik, Ini Fakta Kim Keon Hee Istri Presiden Korea Selatan
Wishnutama menceritakan tantangan untuk menyulap Lotus Pond sebagai panggung amat besar. Faktor yang sangat harus dicermati adalah cuaca karena acara diadakan di luar ruangan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Review Film G20: Aksi Heroik Seorang Presiden dalam Menyelamatkan Dunia
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
5 Rekomendasi Film Sambut Akhir Pekan, Ada A Minecraft Movie hingga G20
-
Main di Film G20, Viola Davis Jadi Bintang Utama sebagai Presiden AS
-
Hadapi KTT G20 di Afrika Selatan, Bos Kadin Soroti Kesetaraan Hingga Pembangunan Keberlanjutan
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Link Dana Kaget Hari Ini: Cuan Digital yang Cocok untuk Menyelamatkan Tanggal Tua
-
Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget Ini! Rezeki Digital Buat Isi Dompet Tanpa Harus Ngutang
-
Kisah Pesugihan Kepala Desa di Jawa Tengah, Endingnya Menyeramkan!
-
Menjaga Nafas Alam: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional Demi Ketahanan Air dan Pangan
-
Ramalan Weton Jumat Pahing dalam Primbon Jawa