Siswanto
Rabu, 23 November 2022 | 14:07 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Menteri BUMN Erick Thohir saat di pembukaan Munas HIPMI di Alila Hotel. [tangkapan layar]

SuaraJawaTengah.id - Polisi Solo sudah memeriksa tiga saksi kasus dugaan pengeroyokan saat berlangsung sidang pleno Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia XVII di Hotel Alila, Solo.

Proses hukum akan terus berlangsung selama kedua belah pihak belum sepakat berdamai melalui restorative justice.

“Kedua belah pihak kan masih satu keluarga besar HIPMI. Mereka juga masih muda. Sehingga jalur mediasi lewat restorasi keadilan diutamakan. Namun sepanjang belum ada kesepakatan damai, proses hukum terus berjalan,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Solo Komisaris Djohan Andika dalam laporan Solopos, Rabu (23/11/2022).

Ketiga saksi dimintai klarifikasi yakni korban bernama Aaron Annar Sampetoding dan saksi tidak langsung.

“Kami sudah meminta klarifikasi korban dan saksi tidak langsung. Masih kami dalami kasusnya,” kata Djohan.

Djohan mengatakan penyidik akan segera meminta keterangan beberapa orang yang diduga melakukan pengeroyokan.

Pemanggilan mereka kemungkinan dilakukan setelah munas HIPMI rampung.

Djohan mengatakan polisi telah menyita barang bukti berupa rekaman video yang menggambarkan peristiwa adu jotos antarpeserta munas selama beberapa menit. Kericuhan mereda setelah anggota pengamanan internal datang dan melerai kedua pihak yang terlibat adu jotos.

Usai diperiksa, korban bernama Aaron menceritakan kejadian pengeroyokan yang dialaminya berlangsung cepat. Dia menduga peristiwa itu dilatarbelakangi kontestasi pemilihan calon ketua HIPMI.

Baca Juga: Pengusaha Muda Adu Jotos di Munas HIPMI Bikin Malu, Baca Nih 5 Tips Redam Amarah Saat Ada Perbedaan Pendapat!

Jadi perhatian publik

Wakil Presiden Maruf Amin berharap anggota HIPMI dapat mencontoh budaya Nahdlatul Ulama saat melakukan kongres, yang meski awalnya memanas, tetap dapat menjaga keakraban.

"Saya harap apa yang terjadi (di Munas XVII HIPMI) kemarin itu seperti budaya di NU. Di NU itu, biasanya itu kalau mau kongres biasanya geger-an (gempar), tetapi kalau sudah selesai ger-geran (terbahak-bahak). Artinya kan sebelumnya bolehlah dia (ribut), tetapi nanti habis itu selesai wassalam," kata Maruf Amin di Pontianak, Kalimantan Barat, hari ini.

Penyelenggaraan Munas XVII HIPMI di Surakarta, Jawa Tengah, pada Senin (21/11), menarik perhatian publik karena diwarnai kekisruhan antaranggota organisasi pengusaha tersebut.

Dalam video yang tersebar di media sosial, tampak sejumlah pria berpakaian batik peserta Munas XVII HIPMI berkumpul di ruangan bertuliskan Munas XVII menyoraki aksi saling pukul antara dua orang yang juga mengenakan batik HIPMI.

Setelah dua orang anggota HIPMI itu berkelahi, beberapa peserta lalu ikut saling melemparkan perlengkapan katering munas tersebut. Sebagian orang lain pun tampak berusaha melerai pihak-pihak yang berkelahi.

Load More