SuaraJawaTengah.id - Indonesia bisa memengaruhi dunia. Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima Kepala Arsip Nasional RI, Imam Gunarto di rumah dinasnya, Kamis (29/12/2022).
Kedatangan Kepala Arsip ke Rumah Dinas Ganjar untuk menyerahkan sertifikat pengakuan Unesco pada kearsipan Pusat Rehabilitasi Centrum (RC) Dr. Soeharso atau yang sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit Ortopedi Dr. Soeharso.
Pada kesempatan itu, Ganjar menyinggung mengenai apa yang dilakukan dokter Soeharso di masa perang pasca kemerdekaan. Akibat perang, banyak korban berjatuhan.
Ada yang terluka hingga kehilangan nyawa. Hal itulah yang turut berpengaruh pada pendirian RC pertama di Indonesia bagi penderita cacat yang dirintis dokter Soeharso.
Sebelum adanya RC yang dirintis Soeharso, bantuan yang diterima penderita cacat sama dengan mereka yang mengalami luka biasa. Padahal penderinta cacat punya persoalan lebih dan butuh bantuan berbeda dibandingkan mereka yang terluka.
Keberadaan RC pun memberi harapan hidup baru bagi penderita cacat tidak hanya dari sisi medis, namun juga harapan agar mereka kembali hidup normal di tengah masyarakat.
Capaian pengakuan dari Unesco itu, ucap Ganjar, tak lepas dari arsip yang tercatat dengan baik. Dengan pengarsipan yang bagus, sambung Ganjar, maka sesuatu yang punya nilai kemanusiaan, pengetahuan, lingkungan, dan lain sebagainya bisa ditunjukan pada dunia.
Oleh karena itu, Ganjar mendorong Dinas Kearsipan dan Perpustakaan mulai untuk mengumpulkan dan memelihara cerita, sejarah, dan nilai dari budaya hingga tokoh di Jawa Tengah.
"Kita masih punya kalau kita bicara orang bikin keris terus kemudian kita dokumentasikan, orang bikin batik kita dokumentasikan, atau Kartini," ucapnya.
Mengenai Kartini, Ganjar menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke museum di Belanda. Di musuem itu terdapat ruangan khusus yang didedikasikan untuk RA Kartini. "Kartini menuliskan buku legend, Habis Gelap Terbitlah Terang. Itu emansipasi dan kelasnya dunia," kata Ganjar.
Untuk itu, Ganjar mendorong agar cerita ketokohan Kartini diarsipkan dengan baik. Jika sudah diarsipkan dengan baik lalu disampaikan pada Unesco, tentunya cerita mengenai semangat emansipasi yang digelorakan Kartini tidak hanya akan menginspirasi perempuan Indonesia, namun juga dunia.
"Ada banyak sejarah yang tidak boleh hilang dan manusia harus tahu karena ini perjalanan peradaban manusia," ujar Ganjar.
Sementara Imam menjelaskan, kearsipan Pusat Rehabilitasi Centrum Dr. Soeharso dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng mendapat vote dari 25 negara. Kepala ANRI mengatakan, nilai kemanusiaan menjadi alasan dari 25 negara tersebut memilih kearsipan dari Jawa Tengah.
Menurutnya, nilai arsip Soeharso itu memanusiakan manusia yang cacat akibat perang. Mereka yang cacat bisa kembali bergairah menjalani hidup lebih baik.
"Ini pertama dari Jawa Tengah sendiri. Ini betul-betul perjuangan teman-teman kearsipan Jawa Tengah di bawah pimpinan Pak Gubernur bisa memperoleh pengakuan Unesco untuk arsip Rehabilitasi Centrum Dr. Soeharso," jelas Imam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik