SuaraJawaTengah.id - Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mangalami peningkatan. Sementara PDI Perjuangan tetap berada di puncak.
Hal itu berdasarkan hasil survei Polmatrix yang menunjukkan peningkatan elektabilitas PSI dari 5,5 persen pada Oktober 2022 menjadi 5,7 persen pada Januari 2023, serta elektabilitas PDI Perjuangan yang masih menempati posisi tertinggi sekitar 18,1 persen.
"PSI mengalami tren kenaikan sepanjang tahun 2022 hingga awal tahun 2023," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dikutip dari ANTARA pada Kamis (26/1/2023).
Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan PDIP tetap unggul dengan elektabilitas 18,1 persen, disusul Gerindra sebesar 11,7 persen, dan Demokrat 10,5 persen.
Berikutnya ada Golkar (8,5 persen), PKB (8,0 persen), dan PSI (5,7 persen). Sementara itu, PKS justru mengalami tren penurunan elektabilitas, kini sebesar 4,2 persen dari yang sebelumnya sebesar 4,7 persen pada Oktober 2022 atau mendekati ambang batas parlemen 4 persen. Penurunan dialami PAN setelah sebelumnya sempat naik pada survei bulan Oktober 2022 kini menjadi 1,8 persen.
Menurut Dendik, turunnya elektabilitas PKS berbanding terbalik dengan pencapaian Demokrat sebagai sama-sama partai oposisi atau di luar pemerintah. Elektabilitas Demokrat berhasil menembus dua digit dan memantapkan diri pada posisi tiga besar.
"Merosotnya elektabilitas PKS dapat diartikan sebagai kegagalan strategi partai oposisi tersebut dalam mendulang dukungan publik," ucap Dendik.
Elektabilitas Partai Gelora tercatat sebesar 1,5 persen, sedangkan Partai Ummat 1,2 persen. Baik PAN, Gelora, maupun Ummat masih harus berjibaku dengan ambang batas parlemen bersama dengan NasDem (2,9 persen) dan PPP (2,2 persen).
Masih ada sejumlah partai baru dan nonparlemen lainnya yang berpotensi menggerus suara partai-partai lama di Senayan di antaranya ada Perindo (1,0 persen), Hanura (0,7 persen), PBB (0,3 persen), dan Garuda (0,1 persen).
Baca Juga: Gerindra Dukung Penuh Gibran Maju Pilgub, Mau Diduetkan Dengan Riza Patria di DKI Jakarta?
PKN dan Partai Buruh masih nihil dukungan dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 21,3 persen.
"Bertambahnya jumlah partai peserta pemilu membuat ceruk suara yang diperebutkan partai-partai semakin sempit," kata Dendik.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 10-18 Januari 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan