Budi Arista Romadhoni
Selasa, 28 Februari 2023 | 10:54 WIB
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko. [Dok Istimewa]

"Nanti minimal ketika terjadi bencana dampaknya bisa kita tekan, masyarakat yang terdampak bisa tertolong dan terbantu biar segera bangkit," ungkap Dikki.

Kejadian bencana di sejumlah daerah di Jateng secara merata pada Desember 2022 lalu menjadi perhatian dan pembelajaran tersendiri. BPBD Jateng mengaku sudah siap siaga, mulai dari armada, petugas, dan logistik untuk penanganan bencana.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa 35 kabupaten/kota di Jateng rawan bencana. Bahkan daerah yang biasanya jarang terjadi bencana, pada akhir tahun 2022 lalu terdampak, misalnya Kabupaten Rembang yang terkena banjir dan longsor.

"Kalau semuanya sih sama ya, tidak ada daerah yang tidak aman. Jadi semua memiliki resiko sendiri-sendiri. Saat ini kondisi Jateng bagian selatan, bagian tengah, bagian utara, sudah siaga semua tergantung bagaimana potensinya," jelasnya.

Dikki meminta jajaran BPBD di masing-masing kabupaten/kota untuk bersiaga dengan segala potensi bencana yang terjadi di musim penghujan ini. Mulai dari banjir, tanah longsor, rob, pohon tumbang, dan kejadian merugikan lainnya.

"Bencana itu siapapun juga tidak pernah kenduga kapan akan terjadi. Dan lokasi daerah rawan bencana pasti sudah ada pemetaan terkait potensi ancaman bencana yang dimiliki," ucap Dikki.

Load More