Lebih lanjut, Heri meminta semua pihak untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Jateng akibat curah hujan di bawah normal. Bahkan hal ini juga dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan.
Kesiapsiagaan BPBD Jateng
Sementara itu, BPBD Jateng mengaku sudah menyiapkan skema mitigasi atau pengurangan dampak bencana yang akan ditimbulkan di puncak musim penghujan. Komunikasi dan koordinasi dengan BPBD di masing-masing kabupaten/kota terus dilakukan guna menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu akan terjadi.
"Jadi setelah ada kejadian (bencana) pada 31 Desember lalu itu mau ga mau BPBD Jateng sudah mencoba memaksikalkan potensi SDM yang kita miliki (termasuk SDM di masing-masing kabupaten/kota)," kata Kabid Penanggulangan Darurat BPBD Jateng, Dikki Rulli Perkasa.
Baca Juga: Blunder Warganet Ini Dinilai Jadi Bukti Gibran Sudah Cocok Jabat Gubernur Jawa Tengah
Upaya mitigasi awal, BPBD Jateng terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca dan potensi bencana. Setelah mendapatkan informasi lalu dilakukan langkah-langkah mitigasi oleh BPBD di 35 daerah di Jateng.
"Nanti minimal ketika terjadi bencana dampaknya bisa kita tekan, masyarakat yang terdampak bisa tertolong dan terbantu biar segera bangkit," ungkap Dikki.
Kejadian bencana di sejumlah daerah di Jateng secara merata pada Desember 2022 lalu menjadi perhatian dan pembelajaran tersendiri. BPBD Jateng mengaku sudah siap siaga, mulai dari armada, petugas, dan logistik untuk penanganan bencana.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa 35 kabupaten/kota di Jateng rawan bencana. Bahkan daerah yang biasanya jarang terjadi bencana, pada akhir tahun 2022 lalu terdampak, misalnya Kabupaten Rembang yang terkena banjir dan longsor.
"Kalau semuanya sih sama ya, tidak ada daerah yang tidak aman. Jadi semua memiliki resiko sendiri-sendiri. Saat ini kondisi Jateng bagian selatan, bagian tengah, bagian utara, sudah siaga semua tergantung bagaimana potensinya," jelasnya.
Baca Juga: Asik! 461 KK di Kebumen Tidak Gelap-gelapan Lagi, Dapat Sambungan Listrik Murah dari Ganjar
Dikki meminta jajaran BPBD di masing-masing kabupaten/kota untuk bersiaga dengan segala potensi bencana yang terjadi di musim penghujan ini. Mulai dari banjir, tanah longsor, rob, pohon tumbang, dan kejadian merugikan lainnya.
Berita Terkait
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
Kabar Gembira! Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan pada Lebaran 2025
-
Info Mudik 2025: Daftar Harga Tiket Bus DAMRI Terbaru Tujuan Jawa Timur
-
Info Mudik 2025: Daftar Harga Tiket Mudik Bus DAMRI ke Jawa Tengah
-
Jelang Mudik 2025: Kapolda Jateng Sidak Tol Trans Jawa, Soroti Hal Ini...
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang
-
Arus Balik Lebaran 2025: Baru 50 Persen Pemudik Kembali