
"Sudah 100% poli rawat jalan di rumah sakit di Kota Semarang dan Kabupaten Demak ini menerapkan SEP elektronik, sedangkan pada rawat inap, Rumah Sakit Hajah Fatimah Sulkhan Demak menjadi pionir dan akan disusul rumah sakit lainnya pada Maret ini," ucap Andi.
Tidak hanya menciptakan inovasi, BPJS Kesehatan juga berupaya untuk melakukan monitoring terhadap implementasinya. Meski indeks kepuasan Peserta JKN berada pada angka 89,6 atau naik dua poin pada tahun 2021.
"Hal ini tidak terus membuat kami jumawa, bahkan hal ini layaknya pecutan bagi kami untuk terus bergerak bersama membangun sinergi dan kolaborasi bersama stakeholder dalam ekosistem JKN agar pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat dan peserta JKN mudah, tidak ribet dan tanpa diskriminasi. Bahkan sejak tahun 2022 seluruh petugas di kantor cabang kami, turut serta terjun ke lapangan melalui program “Seeing Is Believing”," jelas Andi.
Andi menegaskan, sebagai penyelenggara program JKN pihaknya perlu untuk merasakan sendiri bagaimana sebagai peserta, bagaimana kondisi layanan faskes tingkat pertama dan lanjutan. Sehingga potret pelayanan Program JKN yang kita dapatkan memang keadaan sebenarnya di lapangan dan upaya perbaikan dapat dilakukan tepat sasaran.
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Niken Diah Anitasari berpandangan Program JKN ini sangat membantu masyarakat juga anggota kepolisian dalam mengakses pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan program JKN yang telah memasuki tahun kesepuluh ini juga telah banyak dimanfaatkan dan dipahami oleh masyarakat.
"Selaras dengan program Kapolri, bahwa digitalisasi di semua lini terutama dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Sehingga sejalan transformasi pada peningkatan mutu layanan dengan digitalisasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan," ucapnya.
Menurutnya, digitalisali pada pelayanan Program JKN ini memang sudah saatnya. Selain menguntungkan masyarakat karena prosesnya lebih cepat dan tidak berbelit-belit bagi fasilitas pelayanan kesehatan secara administrasi lebih ringkas dan paperless.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
Sri Mulyani: Mengelola Anggaran Tanpa Transparansi Pasti Banyak Setan
-
Sempat Dikabarkan Meninggal, Wartawan Tuturpedia Selamat dan Dirawat di RSUD Soewondo
-
Ma'ruf Amin Tagih Utang ke Prabowo
-
Update Demo Pati: Kabar Wartawan Meninggal Tidak Benar, Dirawat di RSUD Soewondo
-
Demo Pati Ricuh: Gebang Kantor Bupati Nyaris Roboh, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Terkini
-
Bank Mandiri Wirausahakan Petani Kebumen, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
-
Niat Hati Minta Maaf, Bupati Pati Sudewo Malah Dilempar Botol, Publik Geram: Tidak Punya Malu!
-
Banjir Air Mineral di Alun-alun Pati: Balasan Menohok Warga Atas Ucapan Arogan Bupati Sudewo
-
Kantor Kejaksaan Dijaga TNI, Kajati Jateng Wanti-wanti: Jangan Arogan dan Sulitkan Warga!
-
Mahasiswa Temanggung Merapat! Beasiswa S1 Rp 6 Juta per Tahun dari Baznas, Kuota Masih Separuh!