Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 11 Maret 2023 | 14:08 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang Henry Casandra Gultom. ANTARA/Zuhdiar Laeis

SuaraJawaTengah.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menyebutkan progres pencocokan dan penelitian data pemilih yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sudah mencapai 95 persen.

"Progres coklit yang dilakukan pantarlih sudah 95 persen," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom dilansir dari ANTARA, Sabtu (11/3/2023).

Menurut dia, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan coklit yang menjadi salah satu tahapan dalam Pemilihan Umum 2024.

Beberapa kendala yang ditemui, kata dia, yakni orangnya sulit ditemui karena sedang bekerja, atau mungkin waktunya tidak pas, serta ada juga yang berdomisili di luar kota.

Baca Juga: Tanggapi Putusan PN Jakarta Pusat tentang Penundaan Pemilu, KPU RI Resmi Ajukan Banding

"Saya rasa itu kendala rutin yang ditemui ketika sensus data pemilih ya. Namun, teman-teman di tingkat kelurahan dan kecamatan bisa menyelesaikannya dengan baik," jelas sosok yang akrab disapa Nanda itu.

Berkaitan dengan temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang beberapa waktu lalu terkait pantarlih yang diwakilkan kerabat atau saudaranya dalam melaksanakan tugas coklit, Nanda mengaku sudah dilakukan perbaikan.

Ia mengatakan kendala-kendala yang ditemukan langsung dilakukan perbaikan-perbaikan KPU di tingkat bawah untuk menjamin penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Saya kira di 14 Maret mendatang semua pantarlih, 4.637 pantarlih bisa menyelesaikan proses coklit dengan maksimal," katanya.

KPU Kota Semarang melalui panitia pemungutan suara (PPS) telah mengerahkan sebanyak 4.637 pantarlih untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih Pemilu 2024.

Baca Juga: Wacana Penundaan Pemilu dan Proporsional Tertutup, Surya Paloh: Saya Percaya Kawarasan Masih Ada

"Mereka mulai Minggu (13/2/2023) kemarin sampai 14 Maret 2023 melaksanakan coklit terhadap para pemilih di Kota Semarang," paparnya.

Menurut Nanda, sebanyak 4.637 pantarlih tersebut sebenarnya merupakan representasi jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan pada Pemilu 2024.

Load More