SuaraJawaTengah.id - Aksi demontrasi terjadi di didepan gerbang masuk Balai Kota Semarang, pada Kamis (16/3/2023).
Hal itu dilakukan oleh puluhan karyawan dan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang. Mereka menggelar aksi damai menuntut Ketua PMI Kota Semarang, Awal Prasetyo dan pengurus tahun 2021-2026 mundur.
Para relawan dan karyawan itu membawa spanduk yang berisikan tuntutan dan keluhan kebijakan yang dikeluarkan Ketua PMI Kota Semarang, yang dinilai menyalahgunakan wewenang bahan arogan.
Dalam aksi massa juga membawa pocong, sebagai symbol matinya keadilan yang ada di tubuh PMI Kota Semarang.
"Tuntutan kami adalah Ketua PMI meminta maaf kepada relawan dengan semua ucapan yang kita nilai arogan. Kita minta dia untuk mundur," kata Yoga Abadi, Ketua Paguyuban Relawan PMI pada Kamis (16/3/2023).
Yoga menjelaskan, peserta aksi juga menutut semua fasilitas yang diterima oleh relawan dikembalikan dan semua aturan kebijakan harus ditetapkan seusai aturan PMI. Menurutnya, penghilangan souvenir.
Bahkan menurut Yoga, Ketua PMI dinilai arogan karena merasa bisa memerintah para relawan.
"Pendonor Kota Semarang ini butuh souvenir, misalnya piagam, kaos dan lainnya sebagai ucapan terima kasih. Relawan ini tidak ada urusan dengan uang, tapi ketua PMI merasa bisa memerintah kami dan marah-marah terhadap relawan," keluhnya.
Sementara itu, Ali Hasan karyawan PMI yang mengikuti aksi, menambahkan Ketua PMI Kota Semarang dinilai arogan karena tidak memperpanjang dua karyawan kontrak.
Baca Juga: Bukan Kendal, Ini Lima Daerah Tekaya di Jawa Tengah ! Semarang Nomor Berapa ?
Karyawan kata dia, juga merasa diintimidasi. Selain itu, pihaknya juga meminta agar tidak ada demosi atau pemutusan hubungan kerja.
"Karena kami sebagai karyawan dan pegawai PMI merasa diintimidasi, kemarin dua teman karyawan tidak diperpanjang kontrak nah itu tidak sesuai dengan 7 prinsip yang ada. Tuntutan kami agar aturan PMI dikembalikan sesuai regulasi dan ketua PMI mengundurkan diri," tambahnya.
Usai melakukan orasi, Wakil Ketua Komisi D Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo mewakili Ketua DPRD menemui peserta aksi. Bowo begitu ia disapa meminta 10 perwakilan peserta aksi untuk melakukan mediasi dengan para wakil rakyat.
"Kita akan tampung dan melihat dulu persoalannya seperti apa tuntuan mereka, DPRD tentu akan mencoba menjadi mediator dan mengurai permasalahan yang terjadi. Apalagi persoalan PMI ini kan merupakan hak semua warga," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota