Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 26 Maret 2023 | 05:25 WIB
Ilustrasi sidik jari. Layanan cepat menggunakan sidik jari menjadi inovasi baru dari BPJS Kesehatan. Hal itu mulai diterapkan di rumah sakit yang ada di Semarang. (Shutterstock)

Ketiga, efisiensi waktu karena proses koding dan pengelompokan INA-CBG tidak perlu menunggu pengembalian SEP manual. Sedangkan dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), dengan adanya validasi sidik jari peserta dan SEP Elektronik, petugas FKRTL dapat bertugas lebih efektif.

"Sejauh ini dengan penggunaan SEP manual pada instalasi rawat jalan membutuhkan kertas paling tidak 41.000-42.000 lembar perbulannya. Sedangkan pada rawat inap menghabiskan rata-rata 4.000 kertas perbulannya. Tentunya dengan SEP Elektronik ini menjadi bagian efisiensi material," ucap Hanum.

Dia berharap, sinergi dan integrasi antara FKRTL dan BPJS Kesehatan terus ditingkatkan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara khususnya memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berkualitas, komprehensif, mudah, cepat, tidak ribet dan tidak diskriminasi.

Baca Juga: Kontroversi Video Viral Nakes Bedakan Pasien Umum dan BPJS, Sesuai Realita di Lapangan?

Load More