Menurut cerita warga, peluru meriam yang dilontarkan dari kota Magelang hancur berkeping-keping sebelum sempat melintas di atas Gunung Kuli.
“Pada masa penjajahan setiap ada bom yang diarahkan ke sini, Gunung Kuli selalu melindungi. Bom tidak bisa melewati Gunung Kuli karena ada makam beliau (Pangeran Dipokusumo),” kata Kepala Dusun Gelap, Rosidin.
Lelaki berusia 37 tahun ini menjelaskan ada alasan mengapa bukit tempat makam Pangeran Dipokusumo diberi nama Gunung Kuli. Bukit sekira tinggi 250 meter itu bernama lengkap Gunung Kuli Kadiluwih.
“Bahasa Jawa yang umum itu artinya tidak ada yang berani melebihi. Tidak ada yang bisa melebihi kekuatan. Kadiluwih itu artinya banyak kelebihan.”
Di dalam cungkup makam, terdapat 3 nisan yang masing-masing tertera nama Pengeran Dipokusumo, Pangeran Diposakti, dan Raden Ajeng Roro Asih.
Keterangan yang diyakini warga sekitar, Pangeran Dipokusumo adalah putra Adipati Pengging, Pangeran Benowo II.
Mengikuti panggilan perang dari Pangeran Diponegoro, menyebabkan Pangeran Dipokusumo akhirnya menetap dan wafat di Dusun Gelap.
Sengkarut Makam Dipokusumo
Ada dua versi kisah rakyat terkait keberadaan makam Dipokusumo di Gunung Kuli. Pendapat pertama meyakini tempat ini adalah lokasi dimakamkannya Pangeran Dipokusumo.
Baca Juga: Duar!!! Rumah di Magelang Meledak Diduga Akibat Bubuk Mercon, Satu Orang Tewas
Kisah lain menyebutkan jika lokasi ini hanya tempat petilasan Pangeran Dipokusumo dan Pangeran Diposakti.
Versi kedua dikuatkan dengan keberadaan makam Dipokusumo di Kecamatan Kretek, Parangtritis Bantul dan makam Dipokusumo lainnya di Makam Taman, Madiun, Jawa Timur.
Pangeran Dipokusumo yang dikebumikan di kompleks Makam Taman, adalah Bupati Madiun periode 1810-1820. Beliau dikenal sebagai adik dari Pangeran Diponegoro.
Terkait adanya makam Pangeran Dipokusumo di Yogyakarta dan Madiun, Kepala Dusun Gelap, Rosidin berpendapat:
“Itu kan seperti sekarang ini ada Sultan Hamengku Buwono I dan seterusnya. Pangeran Dipokusumo I dan II dimana kami kurang tahu. Tapi ada makam lagi (Pangeran Dipokusumo) yang di daerah sini.”
Menurut Rosidin pernah suatu ketika pihak desa terhubung dengan pihak Kesultanan Surakarta dan Yogyakarta. Mereka meneliti keberadaan makam Pangeran Dipokusumo di Gunung Kuli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan