“Kita punya toko di sana. Mereka pesan dulu, kalau barang sudah ada baru kita kabari. Nanti transfer (uang) dan dikirim kesana. Kalau minta mendadak kami tidak bisa. Tergantung kemampuan produksi di sini.”
Masih Bergantung Benang Impor
Omong-omong soal kemandirian usaha seperti yang digelorakan Bung Karno di tahun 1960an, praktiknya usaha kain tenun seperti Botol Terbang juga belum bisa 100 persen merdeka.
Hingga hari ini, Botol Terbang masih bergantung suplai benang katun kasar dari Cina, Jepang, dan India. Benang-benang itu dibeli lewat perantara sejumlah pedagang besar di Solo, Pekalongan dan Tegal.
“Benangnya bukan dari Indonesia. Impor dari Jepang, Cina, India. Kita tinggal cari mana yang ada.”
Cerita kesempatan Ramadhan dimana biasanya aneka usaha injak gas mentok produksi, tidak berlaku untuk usaha sarung goyor cap Botol Terbang.
Selama bulan Ramadhan tahun ini, pabrik Botol Terbang diperkirakan hanya mampu memproduksi 40 lembar sarung goyor.
Jumlah sarung yang dihasilkan bergantung dari kemampuan tenaga para pekerja.
“Dapat 40 sarung saja cukup sulit ya. Karena kemampuan manusia dengan mesin listrik kan nggak sama. Jadi target produksi itu nggak bisa. Misal ada gangguan benang kan produksi berhenti.”
Berbeda kutub bisnis dengan usaha lainnya, Sumadiyo optimistis sarung goyor cap Botol Terbang tetap akan dicari di pasaran. Kualitas menjadi pembeda produk Botol Terbang dengan sarung merek lainnya.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan