SuaraJawaTengah.id - Disambut gerimis, jenazah Theresia Dewi (47 tahun) dan Okta Ali Abrianto (31 tahun) tiba di rumah duka Bulurejo, Mertoyudan, Magelang. Keduanya ‘pulang’ setelah lebih dari setahun menghilang.
Ibu dan anak ini ditemukan setelah kasus dugaan pembunuhan dukun pengganda uang, Slamet Tohari, terungkap. Keduanya ditemukan dikubur di areal kebun milik Slamet di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.
Kedua jenazah tiba di kediaman Yusuf Edi Gunawan, kakak kandung Theresia, sekitar pukul 11.05 WIB. Theresia Dewi dan Okta Abrianto dipulangkan dari Banjarnegara menggunakan 2 ambulan terpisah.
Yusuf Edi Gunawan mengatakan, gelagat adik dan keponakannya menjadi korban pembunuhan dukun Slamet diketahui sejak 5 April 2023. “Saya tahunya hari Rabu. Tapi itu kan masih 70 persen,” kata Edi, Selasa (11/4/2023).
Theresia dikenali dari rekam medis gigi. Sedangkan Okta dikatahui dari sweater yang dikenakan.
Di saku celana yang dikenakan jenazah Okta, polisi juga menemukan kunci kontak mobil yang diketahui terakhir dikendarainya.
Kepastian identitas Theresia dan Okta semakin jelas setelah beberapa keluarga termasuk Yusuf Edi Gunawan diambil sampel DNA pada 8 April 2023.
Menurut Edi, polisi juga sempat menunjukkan foto Theresia kepada Slamet. Dia mengakui Theresia sebagai salah satu korban yang dibunuh.
“Ditanya ke Slamet itu ‘apakah kamu mateni iki?’. Iya katanya. ‘Wong endi iki?’ Orang Jogja (jawab Slamet). Kemungkinan adik saya bilang orang Jogja saya juga nggak tahu. Cuma dia namanya lupa, cuma fotonya jelas.”
Baca Juga: Polisi Identifikasi Empat Jenazah Korban Dukun di Banjarnegara, Ini Hasilnya
Kedatangan jenazah Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto disambut keluarga dan kerabat dekat dengan tenang. Tidak ada tangis histeris, hanya beberapa orang tampak terisak menahan duka yang mendalam.
“Ya namanya adik. Tadi saya dimintakan memberikan sambutan (serah terima jenazah di Banjarnegara) ya brebes mili. Nahan tangis itu ya nggak kuat,” ujar Edi yang matanya tampak sembab dan lelah.
Masalah Ekonomi
Edi mengaku dekat dengan Theresia Dewi. Mereka berdua -juga Okta Abrianto- sering menggarap bersama proyek-proyek milik pemerintah.
Saat awal diketahui menghilang November 2021, Theresia dan Okta diduga berangkat ke Banjarnegera untuk keperluan menggarap proyek.
Tapi kata Slamet, saat itu kondisi masih pandemi sehingga tidak ada garapan proyek pembangunan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan