SuaraJawaTengah.id - Setiap memasuki musim kemarau, warga Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang sering kesulitan mencari air bersih. Penyebab utamanya lantaran wilayah tersebut mengalami kekeringan.
Sudah satu bulan bekalangan ini, Sugirah (66) setiap harinya harus rela mengambil air bersih menggunakan jerigen di masjid maupun tempat penampungan air bersih yang disediakan pemerintah.
"Kalau air sumur itu airnya tidak layak dikonsumsi karena mengandung kapur," katanya saat ditemui SuaraJawaTengah.id, Senin (26/6).
Menurut Sugirah, air sumur miliknya hanya bisa digunakan untuk keperluan mencuci piring, mencuci baju, dan mandi. Sedangkan untuk konsumsi sehari-hari ia bergantung pada bantuan air bersih.
"Selain dari masjid, kita bergantung sekali dengan bantuan air bersih dari pemerintah di musim kemarau seperti ini," paparnya.
Hal yang sama diutarakan Usman Ali (64), setiap memasuki musim kemarau, ia mengakui aliran air di sumur menjadi kecil. Berbeda ketika musim penghujan.
"Kalau air disini masih ada, tapi debitnya kecil. Nggak sampai kekeringan," ujar lelaki yang akrab Usman tersebut.
Rutinitas pengambilan air bersih sudah dilakoni Usman selama 40 tahunan. Setiap pagi atau sore ia rela mengantri dan membawa jerigen untuk mendapatkan air bersih.
"Jadi galon-galon yang berjejer itu sebagai tanda mengantri. Kalau udah diisi air, warga tinggal ambil," terangnya.
Baca Juga: 4 Upaya Mendukung Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan, Yuk Cinta Lingkungan
Butuh Pembuatan Sumber Mata Air
Dibanding tahun lalu, kondisi kekeringan di Kelurahan Jabungan semakin melebar. Pasalnya ada empat RW yang membutuhkan bantuan air bersih dari pemerintah.
"Kalau tahun lalu yang butuh air bersih hanya RW 3. Sekarang RW 1, 4, 5 juga butuh," kata Lurah Jabungan, Suwarno.
"Jadi ada sekitar 200an orang yang butuh air bersih," lanjutnya.
Diakui Suwarno, setiap musim kemarau debit sumur di wilayahnya berkurang. Apalagi air sumur yang dimiliki warga kualitasnya tidak layak dikonsumsi.
"Paling lama kami mengalami kekeringan itu sekitar enam bulan. Setiap tahun kami sudah terbiasa menghadapi kekeringan ini," ujar Suwarno.
Lelaki berusia 53 tahun tersebut lantas mengimbau kepada warganya sebisa mungkin untuk berhemat terhadap penggunaan air bersih yang diberikan oleh pemerintah.
"Harapan saya tahun ke depan pembangunan panci mas atau sumber mata air disini selesai. Biar masyarakat disini tidak menunggu dan mengandalkan bantuan air bersih terus," pungkasnya.
Kontributor: Ikhsan
Berita Terkait
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
Krisis Air dan Dampaknya: Ketika Pendidikan Anak Tergadai oleh Kekeringan
-
Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng
-
Hampers Berkah UMKM Rumah BUMN Semen Gresik Catatkan Penjualan 1587 Paket, Omset Ratusan Juta Rupiah
-
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Indo Tropikal Sukses Tembus Pasar Ekspor
-
Hubungan Gelap Berujung Maut: Oknum Polisi Jateng Dipecat Usai Aniaya Bayi hingga Tewas
-
PSIS Semarang Siap Hadapi Persik, Targetkan Kemenangan untuk Jauhi Zona Degradasi