Budi Arista Romadhoni
Rabu, 02 Agustus 2023 | 17:15 WIB
Potret driver ojek online perempuan Indah Setiyowati saat menunggu penumpang di depan halaman SMKN 7 Kota Semarang. Rabu (2/8) [Suara.com/Ikhsan)

"Sesama jenis juga banyak, cuman kita lebih risih dengan lawan jenis. Kalau sesama perempuan kita mengingatkannya mudah dan nggak takut," bebernya.

Kebetulan Indah punya komunitas yang menangungi 80 perempuan ojek online di Kota Lunpia. Saat kumpul Indah sesekali mengedukasi anggotanya soal pelecehan seksual.

"Kalau saya sering edukasi ke anggota komunitas lebih edukasi pencegahan. Misal ada orderan di atas jam 7 malam, mereka harus kirim lokasi maps biar bisa kita pantau bareng-bareng dari jauh," ujarnya.

Diakui Indah, mayoritas anggota di komunitas merupakan perempuan single parent. Tak jarang mereka membawa anak-anaknya untuk ikut bekerja.

"Resiko jadi ojek online itu kecelakaan, pelecehan, dan lain-lainnya yang menurut saya ngeri sekali. Cuman karena tuntutan hidup mau gimana lagi. Kalau boleh memilih, mending jadi ibu rumah tangga aja," tukasnya.

Kontributor: Ikhsan

Load More