SuaraJawaTengah.id - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, Arsjad Rasjid menyatakan, keketuaan ASEAN-BAC membawa lima isu prioritas.
Ia menjelaskan kelima isu tersebut, antara lain Digital Transformation, Sustainable Development, Health Resilience, Food Security, and Trade & Investment Facilitation.
"ASEAN-BAC terus mendorong berbagai negara untuk terus terhubung secara digital, salah satunya melalui layanan pembayaran digital. Inisiatif ASEAN QR Code bertujuan untuk menghubungkan kode QR untuk melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara," katanya di Semarang, Jumat (18/8/2023).
Selain itu, ASEAN-BAC juga mendukung UMKM dalam mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk usahanya, karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian ASEAN.
Baca Juga: Dorong Pengusaha Bersaing di Pasar, BRI Peduli Bagikan Bantuan Sertifikat Halal pada 200 Pelaku UMKM
"Melalui Business matching antara pihak Japan External Trade Organization (JETRO) dengan Kadin Indonesia yang menghubungkan UMKM Indonesia dan Jepang untuk saling berbagi pengalaman dan best practice ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network siap memberikan pelatihan dan seminar bagi UMKM di Indonesia hingga ASEAN," jelasnya.
Untuk isu yang kedua yakni pembangunan berkelanjutan, pasar karbon yang berkembang dengan baik dapat mendorong industri pengurangan karbon yang kuat, meningkatkan Produk Domestik Bruto (GDP) melalui investasi modal dan lapangan kerja hijau.
Penjualan kredit karbon untuk membantu dekarbonisasi dapat mencapai US$1triliun pada tahun 2037.
"Melalui Net Zero Hub, ASEAN-BAC telah berhasil mendorong kerja sama antar perusahaan di ASEAN perusahaan akan saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, saat mereka berusaha mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai emisi nol karbon," ujarnya.
Ia mengatakan isu yang ketiga yakni ketahanan kesehatan Dalam menguatkan infrastruktur kesehatan dan meningkatkan ketahanan kesehatan di kawasan, ASEAN-BAC berhasil mengumpulkan berbagai perusahaan obat-obatan, vaksin, infrastruktur kesehatan, hingga institusi penelitian di bidang kesehatan untuk membentuk jaringan kemitraan yang kuat.
Baca Juga: HUT ke-17, LPDB-KUMKM Melangkah Pasti Bersama Koperasi
Sementara itu, untuk isu yang keempat yakni ketahanan pangan ASEAN-BAC telah berhasil bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource & Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura.
Berita Terkait
-
Kisah Suryani, Kartini Modern Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas Lewat Pendanaan KUR BRI
-
BRI Buka Pintu Ekspor UMKM, Ekspansi Gelap Ruang Jiwa Jadi Bukti Terkini
-
Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Bantu Pengusaha UMKM Aksesori Ini Dapatkan Akses Pasar di Kancah Global
-
Dari Desa ke Dunia: Kisah Songket Silungkang yang Mendunia dengan Dukungan BRI
-
Kesuksesan UMKM Unici Songket Silungkang, Upaya BRI Dorong Warisan Budaya Tembus Pasar Internasional
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025