SuaraJawaTengah.id - BS atau Budi Santoso, si tangan kanan dukun Slamet Tohari alias Mbah Slamet dikabarkan hanya mendapat ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Kasus pembunuhan berantai yang didalangi dukun slamet terus bergulir. Sidang terdakwa BS yang berperan sebagai tim marketing aksi penipuan dengan modus penggandaan uang sudah mulai berjalan.
Melalui juru bicara Pengadilan Negeri Kelas IB Banjarnegara, Arief Wibowo menjelaskan, terdakwa BS diancam dengan pasal penipuan dan penggelapan.
"Terdakwa atas nama BS sudah kami sidang dengan dakwaan berbentuk alternatif, pertama dakwaan pasal 378 junto 55 adalah penipuan secara bersama-sama atau pasal 372 junto 55 KUHP ayat 1 tentang penggelapan secara bersama-sama. Ini dilakukan bersama mbah slamet,"jelas dia, Senin (21/8/2023).
Baca Juga: Sering Dituduh Ibu Indah Permatasari Main Dukun, Arie Kriting Gelar Show Ilmu Hitam
Berdasarkan pasal yang dikenakan, Arief menyebut jika BS hanya terancam hukuman 4 tahun penjara. Ia menilai, hukuman yang menjerat BS sangat ringan mengingat banyaknya korban.
"Karena pasal 378 dan 372 ini ancamanya hanya 4 tahun. Kita juga melihat bisa dibilang ringan. Kami hanya menunggu sidang yang diajukan. Karena kejaksanaan pihak yang menuntut, jika dakwaannya adalah pasal 378 dan 372 yaitu hukuman maksimal 4 tahun, artinya hakim hanya bisa memutus maksimal ya 4 tahun itu,"ujarnya.
Rencananya, sidang BS akan dilanjutkan pada Rabu, (23/8/2023) mendatang. "Rabu akan kita lihat, akan dibacakan sidang tuntutan dari Kejaksaan Negeri Banjarnegara,"tegasnya.
Selama ini, BS diketahui berperan sebagai marketing Slamet Tohari. BS memanfaatkan platform digital untuk menjaring para korban dengan modus penggandaan uang.
"BS sebagai marketingnya Tohari dengan menggunakan facebook nya dia. Untuk menarik korban untuk bergabung situasi penggandaan uang,"kata Arief.
Baca Juga: Panik! Gempa Guncang Banjarnegara dan Banyumas, Warga Berlarian hingga Rumah Alami Kerusakan
Pada persidangan BS sebelumnya, Mbah slamet juga dihadirkan sebagai saksi. Dalam sidang tersebut terungkap jika penggandaan uang hanya modus belaka.
Berita Terkait
-
Sumpah Advokatnya Dicabut, Firdaus Oiwobo Pernah Jadi Pengacara Persatuan Dukun hingga Novi
-
Viral Wanita Susah Lupakan Mantan Hingga Berobat ke Dukun: Lupa Tuhan Bisa!
-
Mudik Gratis Banjarnegara, Hanya Orang Dengan Syarat Ini yang Bisa Mendaftar
-
Hiasan Kepala Dukun Usia 9.000 Tahun Ungkap Kisah Tragis, Infeksi Gigi Akhiri Ritual Mistis
-
Penyambutan Jokowi Saat Kunjungan ke Bank Sampah di Banjarnegara Tuai Pro Kontra
Tag
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Ngegaspol, Naik Tinggi Lagi Hari Ini
-
Rahasia Mudik Lebaran Lancar: Tips Pesan Tiket Bus Sinar Jaya Online Tanpa Ribet!
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
Terkini
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng
-
Semen Gresik Dukung Asta Cita ke-6 Presiden Republik Indonesia Melalui Program FMM
-
BRI Purwodadi Salurkan Bantuan CSR BRI Peduli untuk Anak Yatim di Grobogan