SuaraJawaTengah.id - Sedikitnya ada 44 pendaki yang masih berada di Gunung Sumbing saat kebakaran sedang berlangsung.
Hingga berita ini ditayangkan, kobaran api masih tampak di lereng Gunung Sumbing, Wonosobo, Jumat (1/9/2023) malam.
Kepala BPBD Wonosobo, Bambang Triyono mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan evakuasi.
"Hasil pengamatan kami tidak bisa evakuasi mengingat cuaca mendung dan berkabut. Namun kami bersama TNI Polri dan relawan sudah standby di pos Bangu Mudal, Sapuran, Wonosobo," ungkapnya.
Lokasi kebakaran lereng Gunung berada di petak 29-1 dengan luas baku 22,5 Hektare yang terdiri dari RPH Kleseman, BKPH Wonosobo dan kPH Kedu Utara. Lokasi diperkirakan berada pada ketinggian di sekitar 2900 mdpl.
Dari hasil pantauan BPBD, terdapat 37 pendaki Gunung Sumbing via basecamp Reco dan 7 pendaki via basecamp Lamuk.
“Mantau dari Garung Basecamp Reco itu ada 37 pendaki. Kami kordinasikan dengan basecamp untuk mengkondisikan pendaki agar bisa turun. Begitu juga di basecamp Lamuk agar juga agar bisa evakuasi 7 pendaki untuk turun. Sementara untuk basecamp Banyu Mudal nihil pendaki,”paparnya.
Sementara untuk masyarakat, pihaknya memastikan aman karena api jauh dari pemukiman warga.
“Aman karena jangkauan dengan penduduk itu jauh dari pemukiman warga. Dan ini terjadi pada malam hari sehingga masyarakat tidak ada yang berada di ladang, sehingga tidak ada yg terjebak,” jelasnya.
Baca Juga: Hutan Gunung Lawu Terbakar, Lahan Seluas 9 Hektare Dilahap Si Jago Merah
Kapolres Wonosobo, AKBP Eko Novan menambahkan, pihaknya telah menyiapkan personel untuk membantu evakuasi pada tiap basecamp.
“Tanggap darururat kebakaran ini kami menyiapkan personel di banyu mudal dan di tiap basecamp. Kemudian mendata pendaki dan menyiapkan tim evakuasi di masing basecamp,” jelasnya.
Ia menegaskan untuk fokus pada upaya penyelamatan pendaki.
“Malam ini memantau yang penting keselamatan pendaki. Sat brimob dari Jateng juga sedang kesini,”tambahnya.
Pihaknya mengimbau kepada semua masyarakat untuk waspada mengingat sedang musim kemarau.
“Kami mengimbau kepada masyarakat disekitar hutan atau gunung untuk melakukan mitigasi lahan. Dan juga setelah menggunakan api dipastikan sudah dimatikan,” tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota