SuaraJawaTengah.id - Tiga oknum wartawan media online dikepung dan diarak warga ke balai desa lantaran mengancam serta memeras para petani di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Pandansari, Irwan Susanto. Dia menyebut tiga oknum wartawan yakni HM, K, dan T dikepung dan diarak warga pada Kamis (21/9/2023) malam.
Diceritakan ketiga oknum wartawan melakukan pemerasan bermula ketika mereka mendatangi rumah warga berinisal W pada Kamis, (14/9/2023). Lalu mereka mempersalahkan penggunaan air untuk menyiram tanaman.
"Warga ditakut-takuti dan diintimidasi dengan pasal-pasal penggunaan air di musim kemarau. Lalu mereka minta uang Rp8 juta," kata Irwan Susanto, saat dikonfirmasi Jumat (22/9/2023).
"Karena merasa takut, akhirnya warga mau ngasih uang. Tapi dikasih Rp4 juta dulu," tambahnya.
Empat hari kemudian, ketiga oknum wartawan itu kembali melakukan hal yang sama ketika mendatangi rumah warga berinisal S.
"Dengan membawa masalah yang sama, mereka minta uang Rp15 juta. Tapi korban menawar Rp10 juta dan saat itu korban baru bisa membayar uang DP sebesar Rp2 juta. Sisanya akan dilunasi lusa," imbuh lelaki yang akrab disapa Irwan.
Puncaknya, pada hari Kamis (21/9/2023), ketiga oknum wartawan itu datang lagi ke rumah S guna menagih uang sisa yang belum dibayarkan sebesar Rp8 juta.
Tapi naas bukannya dapat uang, mereka justru dikepung dan diarak di balai desa. Pasalnya warga mengaku kesal dengan kelakuan ketiga oknum wartawan yang memeras dua petani.
Baca Juga: Profil Ketua DPRD DKI Jakarta: Ogah Kunker ke Brebes Gegara Takut Kentut Bau, Mintanya Luar Negeri
Warga disana juga turut melaporkan kelakuan ketiga oknum wartawan tersebut ke pihak berwajib.
"Pukul 00.30 dinihari pelaku dibawa dan diamankan oleh Polsek Paguyangan. Satu unit mobil Avanza juga diamankan," tukasnya.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Kasus Codeblu vs Clairmont, Polisi Segera Panggil R Buat Diperiksa
-
Kumpulan Aksi Kriminalitas Selama Lebaran di Jakarta, Maling Emas hingga Preman Minta Jatah
-
Efek Kurang Antisipasi? Pemudik di Pejagan Jadi Korban Kehabisan Saldo E-Toll
-
Budaya Pungli THR Ormas: Kesenjangan Ekonomi Hingga Lemahnya Penegakan Hukum
-
Telur Asin Salah Satunya, Ini 6 Kuliner Legendaris yang Wajib Dicicipi di Brebes
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal