SuaraJawaTengah.id - Bakal calon presiden, Ganjar Pranowo terus melakukan safari politik. Tentu saja, kegiatan itu untuk menawarkan program-program jika terpilih menjadi penerus Joko Widodo (Jokowi).
Yang menjadi sorotan adalah program gagasan kesehatan mental untuk generasi muda. Hal itu menjadi sorotan Psikolog yang juga dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM) Probowatie Tjondronegoro.
Ia menyebut hingga saat ini baru bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yang menyampaikan gagasan konkret mengenai kesehatan mental bagi generasi muda.
"Dari bacapres yang sudah muncul di publik, baru Pak Ganjar yang saya lihat menawarkan gagasan konkret soal isu kesehatan mental di kalangan generasi muda," kata Probowatie Tjondronegoro dikutip dari ANTARA di Semarang, Kamis (5/10/2023).
Baca Juga: Ganjar Terekam Sedang Wudu Lagi, Lengan Sudah Digulung Warganet Giliran Sorot Sandalnya
Probowatie mengemukakan hal itu ketika menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo saat kuliah umum di Universitas Pasundan Bandung yang membahas sejumlah materi yang terkait dengan anak muda, salah satunya tentang kesehatan mental.
Terkait dengan kesehatan mental generasi muda, Ganjar menekankan bahwa negara perlu hadir untuk mengatasi isu kesehatan mental di kalangan anak muda, khususnya dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Mengenai komitmen Ganjar akan memperbanyak tempat layanan kesehatan mental, Probowatie menyarankan agar mantan Gubernur Jateng tersebut mengoptimalkan fasilitas konseling yang ada di puskesmas, termasuk psikolog yang ada di dalamnya.
"Masukan untuk Pak Ganjar, sebelum membangun fasilitas-fasilitas konseling baru, ada baiknya optimalkan dahulu yang ada di puskesmas. Untuk membentuk SDM psikolog, membutuhkan waktu yang tidak sebentar," ujarnya.
Menurut dia, kunci utama kesehatan mental generasi muda berada di lingkungan pertama, yakni keluarga sehingga perlu menggalakkan edukasi secara jemput bola sebagai pencegahan.
Baca Juga: Pilih Mahfud, Kang Emil Atau Khofifah? Ini Sosok Tepat Jadi Cawapres Ganjar Menurut Analis
"Yang paling penting adalah tindakan preventifnya. Edukasi di lingkungan masyarakat, sekolah-sekolah, webinar, dan seterusnya harus digalakkan," katanya.
Berita Terkait
-
Psikolog Semprot Baim Wong karena Sebut Paula Verhoeven Manipulatif: Hati-hati kalau Bicara
-
Aksi Cabul Eks Kapolres Ngada Berbahaya, Psikolog Forensik Sebut AKPB Fajar Bukan Pedofilia, Mengapa?
-
Orang Tua Arra TikToker Cilik Lulusan Apa? Pola Asuhnya Kena Tegur Psikolog Lita Gading
-
Ganjar Pranowo: untuk Suara.com Selamat Ulang Tahun yang ke-11, Tetap Kritis dan Mencerdaskan!
-
Saat Ambisi Menjadi Beban: Bagaimana Menjaganya Tetap Sehat?
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
Terkini
-
Jelang Duel Krusial Lawan Madura United, PSIS Semarang Umumkan Harga Tiket!
-
Pacu Kuantitas Ekspor, Ahmad Luthfi Upayakan Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas
-
Skema One Way di Tol Semarang, Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Grobogan
-
Semarang Jadi Tuan Rumah Pembuka Superchallenge Super Prix 2025