SuaraJawaTengah.id - Seorang ajudan Jenderal A.H Nasution Pierre Tendean merupakan salah satu tokoh yang gugur dalam peristiwa G30S PKI. Sejak saat itu, dia ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia sebagai penghargaan atas perjuangannya dalam peristiwa G30S PKI.
Untuk mengenang jasa-jasanya semasa hidup, kami akan mengulas hari-hari terakhir Pierre Tendean bertemu keluarganya di Semarang sebelum dua bulan kemudian jadi korban G30S PKI.
Mengutip postingan facebook pemerhati sejarah Johanes Cristiono. Pierre punya ikatan emosional dengan Kota Semarang. Meski lahir di Jakarta, saat remaja dia banyak menghabiskan waktu dan bersekolah d Kota Lunpia.
Diketahui sebelum masuk sekolah akademik milliter. Piera lulusan SMP dan SMA 1 Kota Semarang. Tempat tinggalnya dulu di Jalan Imam Bonjol.
Baca Juga: Sosok KH Ahmad Hanafiah, Anak Pendiri Ponpes Pertama di Lampung Jadi Pahlawan Nasional
Pada awal Juli 1965 saat sibuk-sibuknya menjadi ajudan Jenderal A.H Nasution. Pierre masih meluangkan waktu ke Semarang untuk menghadiri pesta pernikahannya adiknya. Dia mengambil cuti selama beberapa hari.
Sebagai seorang kakak, Pierre menitipkan sebuah pesan pada adik ipar agar menjaga adik perempuannya dengan baik. Selepas pesta pernikahan selesai, tepat pada tanggal 5 Juli 1965 Pierre berangkat kembali ke Jakarta. Pierre tak lupa berpamitan pada kedua orang tuanya.
Ibu Pierre sampai menjatuhkan air mata ketika hendak melepas putra satu-satunya yang akan berdinas lagi. "Pierre, lekas pulang ke rumah (lagi) ya, jika keadaan mengizinkan. Hati-hatilah anakku," tutur Maria Elizabeth Cornet, wanita Belanda blasteran Perancis, ibunda Pierre Tendean.
Sementara itu sang ayah sembari meletakkan tangan diatas bahu anaknya. Dia lalu mengatakan, "Pierre.... hati-hatilah, semoga Tuhan melindungimu,".
Lambaian Pierre di dalam mobil pagi itu saat bertolak ke Jakarta adalah hari terakhirnya bertemu dengan keluarganya di Kota Semarang. Dua bulan berikutnya Pierre diculik dan dibunuh dalam peristiwa G30S PKI. Jenazahnya dimasukkan ke dalam lubung sumur yang sekarang dikenal dengan sebutan lubang buaya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Pahlawan, Ada Kartini hingga Gie
Sementara itu, kakak Pierre Mitzi, memiliki kenangan terakhir dengan sang adik saat bertemu di Stasiun Gambir pada akhir Agustus 1965. Ketika ingin berpisah dan menciumi pipi adiknya. Mitzi merasakan rasa dingin yang menjalari pipi adiknya itu.
Berkat jasa-jasanya itu, nama Pierre Tendeaan kini diabadaikan jadi salah satu ruas jalan Kota Semarang. Sekarang jalan bernama Kapten Pierre Tandean itu sangat ramai dilalui pengendara karena lokasinya berada di jantung kota.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Pahlawan Kota Kita: Mereka yang Berjasa bagi Banyak Orang
-
Dana Zakat Jadi Solusi Sementara, Pramono Janji Pulihkan Anggaran Penghargaan Keluarga Pahlawan Usai Dicoret Kemendagri
-
Kena Imbas Efisiensi Anggaran, Tunjangan Keluarga Pahlawan Kini Disetop Pemprov Jakarta
-
Mengenal Fake Hero: Ingin Terlihat Seperti Pahlawan Padahal Demi Disanjung Doang
-
Memasuki Tahun ke-11 CRAVIER, SMA Labschool Cibubur Menghadirkan Maskot Pahlawan untuk Menginspirasi Bangsa!
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia