SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini, serial film Gadis Kretek tengah ramai menjadi bahan perbincangan warganet. Serial fenomenal yang tayang eksklusif di Netflix sejak 2 November 2023 lalu itu diadaptasi dari novel yang berjudul sama karya Ratih Kumala yang diterbitkan pada tahun 2012.
Sama dengan novelnya, serial Gadis Kretek ini juga menceritakan kisah cinta yang berlatar belakang masa kejayaan industri kretek di Indonesia pada era 1960-an.
Hal itu tidak jauh dengan kisah masa kecil Ratih Kumala, yang besar di keluarga pemilik perusahaan kretek masa itu.
Artikel kali ini akan membahas mengenai siapa sebenarnya sosok Ratih Kumala yang berhasil mengabadikan masa kejayaan Kretek di Indonesia melalui novelnya tersebut.
Baca Juga: Viral Video Polisi Pekalongan Kejar Pelaku Tabrak Lari, Aksinya Mirip di Film
Profil Ratih Kumala, Penulis Novel Gadis Kretek
Ratih Kumala merupakan salah satu penulis terkenal di Indonesia yang lahir pada tahun 1980. Ia lahir sebagai keturunan langsung dari keluarga pemilik perusahaan kretek di Muntilan, Jawa Tengah.
Pada masa liburan, Ratih Kumala menghabiskan waktunya di rumah eyangnya di Muntilan tersebut. Meskipun pada saat itu, usaha kretek eyangnya sudah tidak ada, akan tetapi cerita-cerita dari keluarganya masih terjaga.
Dari cerita-cerita itulah Ratih Kumala mendapatkan inspirasi untuk menyelesaikan novelnya yang berjudul Gadis Kretek tersebut. Kelihaiannya dalam mengelola cerita itu didukung dengan pendidikannya di Fakultas Sastra Inggris, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah.
Ia aktif menjadi penulis dan menerbitkan karyanya sejak tahun 2004. Novel pertamanya berjudul Tabula Rasa terbitan Grasindo. Melalui novel Tabula Rasa tersebut, Ratih Kumala meraih pemenang ketiga Lomba Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (2003).
Hingga saat ini, Ratih Kumala telah menulis enam judul buku fiksi, tiga film layar lebar, dan ratusan judul drama televisi dengan berbagai genre. Beberapa judul karyanya yang lain adalah novel Genesis (2005), Larutan Senja (2006), Kronik Betawi (2009), Gadis Kretek (2012), Bastian dan Jamur Ajaib (2015), dan Wesel Pos (2018).
Pada tahun 2006, Ratih Kumala mengakhiri masa lajangnya dengan menikah sesama novelis, Eka Kurniawan.
Prestasi Ratih Kumala
Dilihat dari profil LinkedIn pribadinya, Ratih Kumala memulai kariernya sebagai seorang editor naskah drama di salah satu stasiun televisi swasta (2008-2015). Pada tahun 2016 ia bekerja di sebuah rumah produksi film Indonesia, yakni Limelight Pictures.
Ratih Kumala juga pernah tergabung dalam tim penulisan program Jalan Sesama, yang diadaptasi dari program Sesame Street untuk televisi Indonesia.
Gadis Kretek masuk dalam nominasi prosa Khatulistiwa Literary Award pada tahun 2013. Pada tahun yang sama pula, Ratih Kumala juga meraih penghargaan sebagai Karyawan Terbaik di Trans TV.
Pada tahun 2015, Ratih Kumala kembali masuk dalam 10 besar nominasi prosa teratas Khatulistiwa Literary Award berkat koleksi fiksi Bastian dan Jamur Ajaib. Tak sampai di situ, pada tahun yang sama, ia juga meraih penghargaan KPI Award untuk serial televisi Single and Hopefully Happy yang tayang di Kompas TV.
Kemudian pada tahun 2019, Ratih Kumala menjadi salah satu sastrawan perempuan Indonesia yang mengikuti pameran buku internasional London Book Fair (LBF) bersama Djenar Maesa Ayu. Karyanya yang diterbitkan oleh Ratih dalam kesempatan tersebut adalah novelnya yang berjudul Potion of Twilight.
Dewasa ini yang kemudian kembali mengangkat namanya adalah novel Gadis Kretek yang diangkat Kamila Andini dan Ifa Isfansyah sebagai serial yang berhasil tayang di Busan International Film Festival dalam program Renaissance of Indonesian Cinema.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah
Berita Terkait
-
Gadis Kretek, Kisah Perempuan Mendobrak Patriarki di Balik Aroma Cengkeh
-
Red Flag! 3 Sifat Soeraja di Gadis Kretek yang Perlu Jadi Kewaspadaan Perempuan
-
7 Momen Dian Sastro Hadiri Seoul Drama Awards 2024, Menyala di Red Carpet
-
Cantiknya Dian Sastro Hadiri Seoul International Drama Awards 2024, Visualnya Tak Kebanting Artis Korea
-
Series Gadis Kretek Menang Best Miniseries di Korea Selatan, Kok Bisa?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias