Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 18 November 2023 | 08:44 WIB
Astana Oetara adalah salah satu cagar budaya Kota Surakarta. [Dok Pemkot Solo]

SuaraJawaTengah.id - Peringatan atas kenaikan tahta KGPAA Mangkunegara VI telah dilaksanakan setiap tahun. Pada tahun ini, peringatan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu (18/11/2023) di Astana Oetara. Acara tersebut telah diikuti oleh masyarakat sejak tahun 2012 silam.

Bahkan, warga masyarakat turut serta menginisiasi peringatan ini dengan acara Grebeg Astana Oetara. Acara ini hadir kembali setelah  beberapa tahun belakangan ini harus terhenti lantaran Pandemi COVID-19.  

Kembalinya acara peringatan kenaikan tahta KGPAA Mangkunegara VI ini disampaikan langsung di akun resmi @astanaoetaraofficial, Jumat (17/11/2023). Lantas, siapa sebenarnya sosok Mangkunegara VI yang dicintai masyarakat?

Profil Mangkunegara VI

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Pak Bhabin Polsek Kesugihan: Tak Gugup Meski Dipercaya Jadi Kusir Kereta Kencana Kaesang-Erina

Mangkunegara VI dikenal sebagai seorang pemimpin visioner di penghujung abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Ia dianggap membawa banyak perubahan pesat dalam melalui zaman tersebut dengan ‘ugal-ugalan’.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VI (1896-1916) memiliki nama kecil RM Suyitno atau KPA Dayaningrat. Ia merupakan putra dari KGPAA Mangkunegara IV dan Ray Dunuk yang merupakan putri KGPAA Mangkunegara III.

Mangkunegara VI ini naik tahta menggantikan kakaknya, Mangkunegara V, di usianya yang ke-40 tahun. Ia mulai bertahta pada tanggal 21 November 1896. Di era kepemimpinannya ini, ia berhasil membawa perubahan dan pembaruan.

Berbeda dengan kakaknya yang lebih mengedepankan kesenian, Mangkunegara VI lebih mementingkan keuangan dan ekonomi yang saat itu hampir kosong di zaman kakaknya.

Dalam kepemimpinannya itu pula, ia berhasil mendobrak tradisi lama dengan didasari kebijaksanaan ala Jawa yang dipadukan dengan modernitas melalui semangat egaliter. Berbagai hal yang tidak menjadi prioritas dan menghisap keuangan akan disingkirkan untuk efisiensi.

Baca Juga: Beda dengan Gibran Maupun Kahiyang, Presiden Jokowi Ungkap Alasan Pernikahan Kaesang Pangarep Digelar di Mangkunegaran

Hal itu mengingat pada masa pemerintahan Mangkunegara V terjadi ketidaktertiban manajemen pengelolaan bisnis. Ditambah lagi, harga gula di pasaran dunia yang sedang jatuh karena mendapat pesaing baru dari Brasil. Karena gebrakannya ini, utang kerajaan yang ditinggalkan oleh pendahulunya berhasil dilunasi.

Load More