SuaraJawaTengah.id - Pertandingan big match antara PSIS Semarang vs PSS Sleman dalam lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 sempat diwarnai kericuhan suporter menjelang laga berakhir.
Kericuhan tersebut pecah setelah PSS Sleman terlibat aksi saling lempar dengan kelompok salah satu suporter PSIS Semarang. Bahkan sejumlah suporter sampai turun dan memasuki area lapangan pertandingan.
Berdasarkan kesaksian suporter PSIS Semarang, Hajar Pamuji mengatakan suasana dua suporter yang hadir di Stadion Jadiri Semarang sudah panas saat pertandingan memasuki menit ke-80an.
Suasana pun semakin panas tak kala supoter Snex yang menempati tribun utara menyanyikan yel-yel provokatif kepada PSS Sleman. Mengingat kondisi tim sedang tertinggal, suporter PSS Sleman akhirnya kepancing emosinya dengan melepar botol.
"Setau yang saya lihat suporter sekitar menit 90an. Suporter Sleman yang berada di tribun barat naik ke pagar pembatas dan mendekati suporter di tribun utara. Lalu terjadilah aksi saling lempar," ucap Hajar saat dikonfirmasi Suara.com, Minggu (3/11/23).
Hajar yang datang berempat dari serta membawa anak laki-laki yang masih berusia 7 tahun sangat menyayangkan kericuhan tersebut.
"Anak saya nyaris terkena lemparan botol. Kami yang bawa anak tentunya panik dan berusaha meyelamatkan anak saya dengan mencari tempat yang aman," cetusnya.
Lelaki yang jauh-jauh dari datang dari Kabupaten Pati ini benar-benar syok dengan kericuhan tersebut. Padahal dia mengajak anaknya ke stadion untuk mengenalkan sepak bola.
Sebelum-sebelumnya Hajar belum berani bawa anak ke stadion. Biasanya dia kalau nonton langsung PSIS Semarang hanya bersama teman-temannya saja.
Baca Juga: Tegaskan Tak Terlibat Politik Praktis, Dedengkot Panser Biru Tak Segan Keluarkan Anggota
"Kesannya kok jadi gini, pas perjalanan pulang saya tanya ke anak saya. Besok kalau ada PSIS lagi mau nonton lagi nggak? Jawaban anak saya nggak mau kalau ada suporter PSS Sleman," tuturnya.
Akibat kericuhan suporter, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi dan beberapa suporter mengalami luka dari lemparan oknum yang tidak bertanggungjawab.
Hajar lantas berharap kericuhan di Stadion Jatidiri Semarang jadi yang terakhir. Dia mengingatkan suporter untuk belajar dari Tragedi Kanjuruhan.
Pertandingan antara PSIS Semarang vs PSS Sleman sendiri dimenangkan oleh Laskar Mahesa Jenar dengan skor tipis 1-0 lewat gol tunggal Carlos Fortes di akhir babak pertama.
Sedangkan pada babak kedua, PSS Sleman coba bermain lebih agresif menekan PSIS Semarang. Namun, serangan Super Elang Jawa tidak ada yang menghasilkan gol.
Jelang akhir babak kedua, tepatnya pada masa injury time, pertandingan sempat dihentikan karena ada insiden. Wasit lantas memutuskan pertandingan selesai dan PSIS mempertahankan keunggulan 1-0 atas PSS Sleman.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota