SuaraJawaTengah.id - Beredarnya informasi kenaikan kasus COVID-19 di beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura belakangan ini membuat resah masyarakat. Lalu, bagaimana di Kota Semarang?
Kepala Dinkes Kota Semarang Dokter M Abdul Hakam, menyebutkan bahwa kasus COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah sejak Januari hingga Desember 2023 secara akumulasi ada 486 kasus.
Namun, kata dia, selama dua bulan terakhir tidak ada kasus baru COVID-19 yang terlaporkan di Semarang.
"Selama Oktober dan November 2023 ini tidak ada temuan kasus COVID-19 baru di Semarang," kata Hakam dikutip dari ANTARA pada Jumat (8/12/2023).
Menurut dia, hingga saat ini belum ada petunjuk dari pusat tentang tata laksana atau penanganan COVID-19 yang baru sehingga masih menggunakan tata laksana yang sama sebelumnya.
"Di Kota Semarang, belum ada tindakan khusus untuk penumpang kedatangan dari Singapura dan Malaysia karena tidak ada penerbangan langsung dari dua negara tersebut ke Kota Semarang," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19, kata dia, dilakukan dengan menerapkan kewaspadaan dini melalui skrining COVID-19 pada penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia.
Beberapa langkah antisipasi juga dilakukan, di antaranya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan Kantor Kesehatan Pelabuhan terkait pengawasan kedatangan penumpang dari negara terjangkit.
Terkait kesiapan tempat isolasi, Hakam mengatakan sejauh ini belum ada persiapan khusus untuk ruang isolasi di rumah sakit, namun Dinkes Kota Semarang akan terus memantau perkembangan kasus COVID-19.
"Jika muncul sinyal peningkatan kasus rawat inap akan kami perintahkan rumah sakit untuk menambah ketersediaan ruang isolasi," katanya.
Hakam mengatakan bahwa Dinkes Kota Semarang telah berkoordinasi dengan Dinkes Jateng untuk memastikan ketersediaan vaksin COVID-19.
Selain itu, kata dia, Laboratorium Kesehatan Dinkes Kota Semarang sudah bersiap dengan mesin PCR yang kini menempati lokasi baru di Jalan WR Supratman Semarang Barat.
"Kami juga menyiapkan ketersediaan antigen untuk skrining awal kewaspadaan pada orang yang terindikasi COVID-19," katanya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Semarang Berpotensi Hujan Sedang: BMKG Imbau Warga Siaga
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate