SuaraJawaTengah.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka tak kuasa menahan emosi ketika capres Prabowo Subianto mampu menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 1, Anies Baswedan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kontroversial.
Puas mendengar jawaban Prabowo, Gibran sampai beranjak dari kursinya dan memancing pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk lebih sorak sorai.
Melihat ekspresi tersebut, pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menyebut hal itu sebagai sebuah anomali. Pasalnya selama ini putra sulung Presiden Joko Widodo itu cenderung irit bicara di depan publik.
"Sebenarnya agak anomali untuk Gibran yang cenderung tidak terlalu ekspresif, sementara di debat dia cenderung ekspresif," kata Arya saat dihubungi, Rabu (13/12/2023).
Baca Juga: Lagi, Pasangan Prabowo-Gibran Unggul di Survei Ipsos: Elektabilitas Capai 42,66 Persen
"Sebenarnya agak anomali, jangan-jangan selama ini memang dia berusaha menahan banyak hal terutama ekspresi-ekspresi dia dalam komunikasi verbal, dalam komunikasi publik, dan seterusnya," sambungnya.
Lebih lanjut, Arya tak bisa memastikan alasan pasti yang menyebabkan Gibran seekspresif itu dalam debat semalam. Namun ia menilai ada dua hal yang menjadikan Gibran begitu ekspresif.
Antara Gibran yang memang tidak cukup yakin dengan dirinya sendiri duduk di kursi cawapres. Atau kemudian hanya terbawa atfomster berkat respon atau jawaban yang diberikan oleh Prabowo Subianto.
"Bisa jadi memang ini menjadi tes case dia karena dia wali kota baru dua tahun kemudian langsung masuk ke kontestasi nasional dan sebagai wapres dan masuk dalam panggung debat ditonton oleh jutaan orang tentu itu menjadi pressure yang tidak mudah bagi Gibran walaupun dia anak presiden dia bagaimanapun juga manusia," paparnya.
Agenda debat cawapres yang selanjutnya akan digelar oleh KPU disebut Arya dapat menjadi pembuktian bagi Gibran. Masyarakat pun akan dapat menilai sendiri apakah pencalonan Gibran sebagai cawapres kali ini sudah siap atau terlalu dini.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit, Pakar Politik UGM Sebut Tiga Faktor Ini Jadi Kunci
"Dan kita bisa cek apakah pencalonan dia itu memang sudah siap atau prematur, nanti kita bisa cek," ucapnya.
Jika memang dalam debat esok Gibran tak bisa mengontrol emosinya dan terlalu ekspresif, Arya menyebut hal itu dapat menjadi blunder bagi Gibran sendiri.
"Jika terlalu emosional performanya kemudian terlalu ekspresif yang kemudian tidak secara substansial menjawab atau menjelaskan tentang isu maupun topik yang diperdebatkan tentu publik bisa menilai Gibran terlalu prematur untuk menjadi calon wakil presiden," cetusnya.
Tekanan itu kini berada di pundak Gibran untuk membuktikan bahwa ia memang siap duduk di kursi cawapres. Mengingat Gibran sendiri masih minim dalam menjalankan jabatan publik.
"Bagaimana pun dia dijabatan publik baru setengah periode dan langsung lompat ke kontentasi nasional. Sementara calon-calon lain selain soal usia yang itu menjelaskan pengalamanan dia berhadapan dengan banyak orang, banyak elit, calon-calon lain praktis memang paling tidak sudah lebih dari 5 tahun dijabatan publik itu," pungkasnya.
Diketahui nama Gibran memang begitu melekat dengan putusan MK karena dianggap memberikan karpet merah baginya untuk menjadi cawapres. Apalagi, putusan soal batas usia capres-cawapres itu diketok oleh pamannya sendiri, Anwar Usman.
Berita Terkait
-
Momen Gibran Naik Pesawat Kelas Ekonomi Bikin Kaos Belasan Juta Selvi Ananda Disorot Lagi: Sok Sederhana!
-
Apa Itu Es Cekek? Minuman Bocah Yang Ditukar Wapres Gibran Dengan Susu
-
44 Unggahan Lenyap, Ada Akun Kaskus Lain yang Hapus Postingan Fufufafa?
-
Gibran Tukar Es Cekek Milik Bocah dengan Susu, Ketahui Bahaya Minuman Rasa Buah yang Tinggi Gula
-
Viral Celetukan Bocah Panggil Nama Gibran, Tanya Keberadaan Prabowo Subianto
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang