Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 26 Desember 2023 | 09:44 WIB
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat mengikuti kegiatan Dies Natalis di UGM, Selasa (19/12/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJawaTengah.id - Ibu Calon Presiden Ganjar Pranowo telah meninggal dunia pada usia 75 tahun, sekitar 8 tahun lalu, karena sakit.

Oleh karena itu, Ganjar mengapresiasi inisiatif dari Calon Wakil Presiden RI Muhammad Mahfud MD untuk mengajak masyarakat Indonesia bersujud kepada ibu pada sesi debat kedua Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12).

Menurut dia, inisiatif itu dapat mengingatkan masyarakat untuk menghargai peran seorang ibu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta membuat keputusan-keputusan selektif untuk membangun kemandirian generasi muda Indonesia pada masa mendatang.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pilpres 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sedangkan jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Ganjar Pranowo Kenang Masa Kecil

Calon Presiden RI Ganjar Pranowo mengenang masa kecil yang suka mengonsumsi sayuran segar karena sang ibu, Sri Suparmi, rajin menanam di halaman rumah mereka, kawasan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

"Kami sekeluarga suka sayur, suka sayur, wah segar begitu. Bahkan, kami panen singkong di halaman rumah, tempat ibu saya yang menanam," kata Ganjar di Karanganyar, Senin (25/12).

Selain memanfaatkan halaman rumah untuk menanam sayuran, ibu kandung Ganjar juga menanam bunga dan pohon jeruk hingga apel.

Kalau panen, kata Ganjar, ibunya mengajarkan anak-anaknya untuk saling tolong-menolong dalam kehidupan bertetangga.

Baca Juga: Kisah Sayur Segar Ganjar Pranowo dan Solidaritas Tetangga di Masa Kecilnya di Karanganyar

"Jadi, tidak selalu makan sendiri. Ibu saya bilang, 'Eh tetangga dikasih ya. Ini kamu kasih antarkan ke rumahnya'. Jadi, diajarilah kami itu supaya tolong-menolong dan berbagi," kenang Ganjar.

Load More