SuaraJawaTengah.id - Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh dikenal sebagai sosok yang luwes dan lemah lembut. Selain itu, Ibu dari Alam Ganjar itu juga punya banyak keahlian alias multitalent.
Di bidang bahasa, Siti Atikoh tidak hanya fasih berbahasa Inggris, beberapa waktu yang lalu ia juga sempat menunjukkan kemampuannya dalam bahasa Jepang. Rupanya, bukan cuma menguasai bahasa asing, Siti Atikoh juga fasih bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa.
Bahkan, alumni dari Universitas Gadjah Mada itu sampai membuat tutorial khusus bahasa Jawa Banyumasan atau yang dikenal juga dengan bahasa Ngapak. Lewat akun media sosial instagram peribadinya, Siti Atikoh memberikan tutorial bahasa Ngapak.
Ada dua kata yang dipakai Siti Atikoh dalam tutorial kali ini, yaitu Gigal (jatuh) dan juga laganu (dahulu).
"Gigal itu artinya jatuh, contoh kalimatnya 'lah kae, potlote malah gigal' yang artinya 'waduh itu pensilnya malah jatuh'," jelas Siti Atikoh.
Selain kata gigal, Siti Atikoh juga memberi contoh kalimat untuk penggunaan kata 'laganu'. Menurut Siti, Laganu atau gemien artinya adalah dahulu.
"Laganu dong nyong cilik, yo senenge dolane neng kana (Dulu ketika aku masih kecil, itu sukanya bermain di sana)," kata Siti Atikoh.
Diketahui, bahasa Jawa Banyumasa atau yang lebih akrab disebut sebagai bahasa Ngapak adalah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Tengah bagian barat. Di wilayah ini, bahasa Ngapak meliputi Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan sebagian Kebumen dan Wonosobo yang termasuk wilayah Kedu.
Bukan cuma di Jawa Tengah, dialek Banyumasan juga sampai ke Kecamatan Lakbok dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Tapi dialeknya sudah tercampur dengan bahasa dan dialek Sunda.
Baca Juga: Kampanye dengan Knalpot Brong Dilarang, Nekat Siap-siap Berurusan dengan Polisi
Dialek ngapak juga menjadi salah satu dialek bahasa Jawa yang masih mempunyai kaitan dengan fonetik bahasa Jawa Kuno.
"Gemes banget bu Atikoh ngomong bahasa ngapak wkwkwk. keluarga bapak saya dr Wonosobo. Saya paham tapi ngga bisa ngomongnya bu," ujar seorang warganet.
"bahasa daerah di Indonesia yg beragam hrs dilestarikan, ya bu," kata netizen lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kampanye dengan Knalpot Brong Dilarang, Nekat Siap-siap Berurusan dengan Polisi
-
Siti Atikoh Bikin Konten 'Belajar Bahasa Ngapak', Warganet: Ora Ngapak, Ora Kepenak
-
Gombalan Fuji ke Ganjar Pranowo Jadi Sorotan Publik: Perasaan Orang Tua Pendukung No 2
-
Duh! Elektabilitas Ganjar-Mahfud Paling Buncit di Survei LSN
-
Waspada! Hujan Lebat Diprediksi akan Guyur Jawa Tengah, Ini Penjelasan BMKG
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik