Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 13 Januari 2024 | 15:03 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani selepas meresmikan rice mille di Kota Semarang, Sabtu (13/1/24) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani buka suara ihwal status kader Presiden Joko Widodo usai dia mangkir di acara HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Tak hanya absen, mantan Wali Kota Surakarta itu juga bahkan tidak mengirim ucapan selamat pada partainya baik melalui video maupun virtual.

Diketahui alasan Presiden Jokowi berhalang hadir lantaran bertabrakan dengan jadwal kunjungan kerja ke Filipina dan Vietnam. PDIP lalu mengundang Ma'aruf Amin untuk menggantikan posisi Presiden Jokowi.

Dimintai tanggapan terkait status Jokowi di partai, Ketua DPP PDIP Puan Maharani seolah ingin menegaskan kalau Jokowi masih berstatus kader PDIP.

Baca Juga: Singgung soal Etika Jokowi Bertemu Prabowo dan Airlangga, Ganjar: Bawaslu Enggak Boleh Takut Ya!

"Presiden Jokowi itu presiden dua kali yang didukung dan diusung oleh PDI Perjuangan," kata Puan Maharani, ketika ditanya awak media disela-sela kunjungan kerja di Kota Semarang, Sabtu (13/1/24).

Selain disinggung soal status Jokowi, awak media juga menanyakan terkait adanya laporan dari masyarakat sipil setelah capres Ganjar Pranowo bagi-bagi voucher internet di Car Free Day (CFD) Kota Solo, Minggu (24/12/23) lalu.

Mendengar hal tersebut, perempuan yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini sepenuhnya menyerahkan permasalahan itu ke Bawaslu.

"Nanti kita lihat aja pasti Bawaslu punya mekanisme untuk bisa memberikan masukkan atau apa yang harus dilakukan," ucapnya.

Sementara itu dalam kunjungan kerja ke Kota Semarang. Puan Maharani meresmikan rice mille atau penggilingan padi di wilayah Kelurahan Mijen.

Baca Juga: Ganjar Santai Jokowi Temui Prabowo dan Airlangga Jelang Debat Pilpres: Kan Memang Sudah Berpihak

Puan Maharani berharap rice mille dapat membantu memudahkan pekerjaan para petani. Dia juga terkesima dengan kisah dua petani millenial Kota Semarang yang sukses mengelola pertanian hidroponik.

"Pangan itu sangat penting bagi Indonesia apalagi dengan penduduk yang jumlah 270 juta orang. Kami berharap ada rice mille lainnya ada di tempat lain seluruh Indonesia," jelasnya.

Kontributor : Ikhsan

Load More