SuaraJawaTengah.id - Kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah ternyata menjadi lokasi favorit tujuan para investor.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala DPM-PTSP Jateng Sakina Rosellasari. Ia mengakui bahwa kawasan Pantura saat ini masih menjadi lokasi favorit untuk investasi.
"Bahwa investor masih suka ke lokasi tertentu di Pantura memang betul," katanya dikutip dari ANTARA di Semarang Selasa (30/1/2024).
Menurut dia, ada beberapa pertimbangan investor lebih meminati wilayah Pantura Jateng untuk berinvestasi, antara lain kemudahan akses transportasi, permodalan, penyediaan bahan baku, hingga akses untuk ekspor.
Apalagi, katanya lagi, keberadaan jalur tol membuat beberapa wilayah di kawasan Pantura menjadi incaran investor, terutama Kabupaten Brebes hingga Kota Semarang.
"Ketika ada calon investor, pasti kami sampaikan semua daya tarik investasi di Jateng, baik infrastruktur, sumber daya manusia, dan sebagainya. Tapi kuncinya mereka lebih pada bagaimana akses modal, 'raw material', hingga ekspor," katanya pula.
Namun, Sakina juga melihat ada beberapa daerah yang relatif susah dijangkau karena tidak ada jalur tol, tetapi justru menjadi favorit investor, seperti Kabupaten Jepara dan Rembang.
Ia menjelaskan bahwa DPM-PTSP terus berupaya mempromosikan 35 kabupaten/kota sebagai tujuan investasi, tetapi bagaimanapun juga investor yang menentukan.
Dia mengingatkan, sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana pemerintah kabupaten/kota bisa menyajikan kawasan peruntukan industri (KPI) untuk menarik calon investor.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Masyarakat Diminta Waspadai Curah Hujan Sangat Tinggi di Jawa Tengah
"Terpenting, bagaimana kabupaten/kota menyajikan kawasan peruntukan industrinya (KPI). Kalau KPI-nya terdata baik, investor tertarik," katanya lagi.
Brebes, kata dia, tercatat menjadi lokasi favorit investasi dengan adanya 21 pelaku usaha yang melakukan relokasi atau pengembangan usaha ke daerah tersebut.
"Ada 97 calon investor akan melakukan relokasi ke Jateng atau pengembangan (industri, Red.), 74 (investor, Red.) di antaranya sudah melakukan proses perizinan, dan 45-50 investor sudah proses konstruksi," katanya pula.
Dengan jadi lokasi favorit investasi, ia berharap bisa membantu Brebes meningkatkan perekonomian daerah, mengingat daerah tersebut termasuk kabupaten tersebut yang memiliki kemiskinan ekstrem.
"Ketika ada kegiatan usaha kan ada penyerapan tenaga kerja yang banyak, seperti industri alas kaki, garmen, apparel. Tidak punya keterampilan apapun diterima. Namun, ada komitmen internal mereka akan dilatih," kata dia pula.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota