Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 12 Februari 2024 | 11:47 WIB
Sejumlah warga tengah mendorong sepeda motor yang terendam air selama beberapa hari di rumahnya. Sedangkan di belakangnya tampak mobil truk yang terjebak dan belum bisa berjalan di Jalan Pantura Kudus-Demak, Senin (12/2/2024). [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

SuaraJawaTengah.id - Bencana banjir masih terjadi di jalan Pantura Demak-Kudus. Kendaraan belasan kendaraan roda empat atau lebih masih terjebak banjir. 

Kasat Lantas Polres Demak AKP Lingga Ramadhani  menyebut genangan banjir di Jalan Pantura Demak-Kudus masih tinggi. 

"Hingga kini jumlah kendaraan yang masih terjebak berkisar 10-15 kendaraan," kata Lingga dikutip dari ANTARA di Demak, Senin (12/2/2024).

Dalam rangka mengatur arus lalu lintas dari arah Semarang menuju Surabaya agar tetap lancar, kata dia, maka arus lalu lintas kendaraan dialihkan ke Mijen menuju Jepara dan Kudus.

Baca Juga: Terancam Gagal Panen, 1.400-an Hektare Lahan Pertanian di Kabupaten Demak Terendam Banjir

Sementara jalan menuju Kudus lewat jalur Pantura ditutup sementara karena di Karanganyar masih ada genangan banjir mulai dari SPBU Wonoketingal.

Di sepanjang Jalan Pantura Demak-Kudus masih terlihat kendaraan yang tergenang banjir, neberapa diantaranya sudah membongkar muatannya, seperti truk bermuatan ayam karena 80 persen mati, sedangkan sisanya yang masih hidup diberikan kepada dapur umum Terminal Tanggulangin.

Antok, sopir truk tronton asal Surabaya, mengakui sejak Kamis (8/2) dirinya harus menunggui truknya yang masih terjebak dalam banjir.

"Setiap malam saya harus mengawasi muatan karena beberapa karpetnya ternyata hilang diambil orang," ujarnya.

Rencananya, kata dia, karpet untuk ternak sapi tersebut mau diantar ke Bandung dari Surabaya. Ternyata saat melintasi Jalan Pantura Kudus-Demak setelah turun dari Jembatan Tanggulangin, banjir datang dan dalam tempo cepat sudah tinggi.

Baca Juga: Bencana Banjir Melanda Kabupaten Demak dan Kudus, Akses Jalan Terputus

"Karena genangan hampir mencapai jok sopir, akhirnya saya harus mencari tempat pengungsian bersama sopir truk lainnya yang juga terjebak banjir," ujarnya.

Sementara itu Agus, sopir truk bermuatan botol plastik, mengaku masih beruntung karena mobilnya bisa diderek ke Jembatan Tanggulangin setelah sempat tergenang banjir.

"Hanya saja belum bisa melanjutkan perjalanan ke Jakarta karena mesin truknya belum normal, khawatir saat dijalankan mogok di tengah jalan," ujarnya.

Load More