SuaraJawaTengah.id - Salat sunnah tarawih lazimnya hanya dilakukan setiap bulan ramadan. Salat ini dikerjakan usai melaksanakan ibadah salat isya dengan jumlah rakaat tertentu.
Lantas bagaimana sejarah atau asal usul munculnya salat tarawih yang menjadi ibadah pelengkap berbarengan dengan puasa di bulan ramadan.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa disapa Gus Baha membeberkan ihwal sejarah tercetusnya syariat salat tarawih.
Ulama asal Rembang ini lalu menuturkan pada zaman Nabi Muhammad belum ada istilah salat tarawarih. Hanya ada istilah Qiyamul lail atau salat malam.
Baca Juga: Silaturahmi ke Ponpes Gus Baha, Kapolri Ajak Masyarakat Jaga Stabilitas Politik Tetap Kondusif
"Karena Nabi (Muhammad) sadar kalau itu bukan disunnah berjamaah. Beliau melakukannya secara munfarid (sendiri)," ucap Gus Baha melalui unggahan akun TikTok @budisofi_channel dikutip pada Selasa (12/3/2024).
Kebiasaan Nabi Muhammad melakukan ibadah salat sunnah tambahan di bulan ramadan diketahui umat muslim. Mereka penasaran dengan ingin menanyakan langsung pada Nabi Muhammad.
Sayangnya, saat hari keenam bulan ramadan tidak melakukan ibadah salat sunnah di masjid. Padahal para sahabat sudah banyak menunggu dan ingin berjamaah dengan Nabi Muhammad.
"Nabi tidak keluar ya sudah. Para sahabat yang sudah menunggu dan putus asa pun akhirnya pulang. Sehabis salat subuh Nabi Muhammad lalu menjelaskan saya tau bahwa kalian tadi malam menunggu saya salat berjamaah," jelasnya.
"Sabda Nabi, Tuhan saya tidak akan keluar lagi untuk memimpin salat (sunnah) berjamaah. Saya sebenarnya mencintai yang namanya salat (sunnah). Tapi saya tidak ingin sesuatu yang tidak fardhu menjadi wajib," lanjutnya.
Baca Juga: Gus Baha Sebut Adopsi Anak Dilarang dalam Islam: Kalau Mau Baik, Baik Saja
Singkat cerita, pada zaman khalifah Umar bin Khattab salat sunnah selepas salat isya yang kemudian saat ini dikenal salat tarawih dihidupkan sekaligus melakukan perhitungan jumlah rakaatnya.
"Ulama syafi'iyah menduga karena bulan ramadan frekuensinya harus spesial. Akhirnya Umar berkata: kalau dibikin salat berjamaah berapa rakaat? Yang namanya ijtihad ya 20 rakaat," cetus Gus Baha.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Gus Baha Sentil Nusron Wahid: Kalau di Kampung Sama Saya Hormat Kalau Disini Kaya Menteri
-
Ceramah Gus Baha Diduga Kritik Orang-Orang NU: Kiai Jangan Mau Diatur-atur Orang Kaya
-
Ceramah Gus Baha Soal Tahlilan: Bukan Sekadar Tradisi Lokal
-
Pesan Menohok Quraish Shihab Imbas Tabiat Gus Miftah semakin Kontroversial
-
Ceramah Gus Baha Soal Media Sosial, Singgung Soal Namimah: Apa Itu?
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!