Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 12 Maret 2024 | 12:02 WIB
Ilustrasi angin kencang. [Envato/twenty20photos]

SuaraJawaTengah.id - Cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada awal Ramadan 1445 H di Jawa Tengah. Tak hanya itu, angin kencang pun wajib diantisipasi. 

Hal itu berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Masyarakat Jawa Tengah bagian selatan agar mewaspadai angin kencang yang berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Potensi terjadinya angin kencang ini turut dipicu oleh adanya bibit siklon tropis 91S di selatan Pulau Jawa," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dikutip dari ANTARA Selasa (12/3/2024).

Dalam hal ini, kata dia, bibit siklon tropis 91S tersebut berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten bergerak ke arah tenggara atau selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Kendalikan Gejolak Harga Beras, Pemprov Jateng-BI Gelar GPM Serentak di 4 Daerah

Ia mengatakan berdasarkan pantauan hingga pukul 10.15 WIB, kecepatan maksimum angin di wilayah perkotaan Cilacap yang tercatat oleh Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung mencapai 18 knot, sedangkan di Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung Cilacap sebesar 17 knot.

"Selain angin kencang, masyarakat perlu waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat yang dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya bibit siklon tropis 91S tersebut," katanya.

Menurut dia, faktor lain yang berpotensi memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang berupa aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase 3 (Indian Ocean), sehingga menunjukkan kondisi yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Selanjutnya, aktivitas monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator termasuk sekitar wilayah Jateng, aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Jateng, daerah konvergensi dan belokan angin terpantau di sekitar Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem ebrupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Jateng pada 12-14 Maret," katanya.

Baca Juga: Mike Tyson akan Kembali ke Ring Tinju, Bakal Adu Jotos dengan Youtuber Jake Paul

Teguh mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada 12-14 Maret meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Temanggung, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten/Kota Tegal, Kabupaten/Kota Pekalongan, dan sekitarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan berdasarkan laporan sementara sebanyak enam kejadian pohon tumbang akibat angin kencang terjadi sejak Senin (11/3) hingga Selasa (12/3) pagi.

Menurut dia, enam kejadian pohon tumbang itu tersebar di Desa Cikembulan, Cibangkong, dan Kranggan, Kecamatan Pekuncen; Sawangan dan Jingkang, Kecamatan Ajibarang; serta Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas.

"Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya angin kecang dan cuaca ekstrem lainnya seperti yang telah diperingatkan oleh BMKG," katanya.

Load More